eko saat di interogasi |
PALOPO, KOMPAS.com - Kepolisian Polres Palopo, Sulawesi Selatan menangkap Eko Tri Setiawan, pelaku pembunuhan Dewi, siswi SMUN 4 Kota Palopo yang tewas akibat luka di leher di rumah kosnya beberapa waktu yang lalu.
Setelah jadi buronan selama dua pekan, Eko, warga asal Walmas Kabupaten Luwu, akhirnya dibekuk di hotel Mulia Indah Palopo di kamar 219 sekitar pukul 02.00 WITA dini hari, Rabu (26/09/2012).
"Pelaku ditangkap berkat adanya laporan dari masyarakat, jika di hotel tersebut ada warga luar yang menginap sekitar 10 hari namun tidak memilik pekerjaan tetap di Palopo. Dengan keanehan tersebut pihak kepolisian langsung menggeledah pelaku di hotel tersebut setelah melakukan pengintaian" ungkap Kapolres Palopo, Ajun Komisaris Besar Polisi Fajaruddin.
Berdasarkan pengakuan Eko, ia tega menghabisi nyawa korban karena sakit hati dihina. Awalnya Eko melintas di rumah kontrakan korban. Melihat Dewi yang sedang berdiridi halaman, pelaku ingin berkenalan. Namun, sebut Eko, niatnya berkenalan malah bertepuk sebelah tangan. Eko pun meninggalkan gadis berparas cantik yang masih duduk di bangku sekolah menengah atas ini.
"Saya sangat terhina saat mengajak kenalan dan malah dibalas dengan hinaan, siapa juga yang mau sama kau jelek dan sumbingko," ucap Eko saat diinterogasi penyidik Polres Palopo, Kamis (27/09/2012).
Eko yang merasa tersinggung mendengar perkataan Dewi, lalu menuju ke pasar dan membeli pisau. Sebelum membunuh pelaku, pisau yang dibelinya disimpan d sebuah keranda mayat yang berada di masjid dekat rumah kontrakan korban. Malam harinya sekitar pukul 02.30 wita, pelaku langsung mendatangi kamar kontrakan korban, setelah mengetuk pintu dan korban yang membukakan pintu tersebut. Pelaku langsung mendorong Dewi hingga jatuh dan langsung menusuk leher korban hingga dua kali.
Usai menusuk leher korban, pelaku lalu meninggalkan kamar. Namun karena dompetnya terjatuh Eko kembali ke kamar Dewi untuk mengambil dompetnya. Ia juga mengambil telpon genggam korban yang tersimpan di atas lemari.
Setelah menjalankan aksinya, pelaku langsung membuang pisau yang telah ia gunakan di jembatan Lapender Palopo, lalu menuju ke sungai Latuppa untuk membuang jaket yang bersimbah darah.
Sebelumnya ratusan pelajar dan mahasiswa Palopo, berunjuk rasa di depan polres mendesak agar polisi seger menuntaskan enam kasus pembunuhan yang belum terungkap.