Sabtu, 16 Februari 2013

Kapal Titanic II "Kebanjiran" Pesanan Tiket

Clive Palmer, seorang miliarder asal Australia berencana membuat replikasi kapal Titanic berteknologi tinggi di galangan kapal China. Langkahnya itu mendapat respons yang luar biasa dari orang-orang yang ingin menjadi penumpang perdana.

Kapal Titanic II "Kebanjiran" Pesanan Tiket

Juru bicara Clive Palmer, mengumumkan kesepakatan awal dengan BUMN perkapalan di China, CSC Jinling Shipyard, untuk membangun Titanic II bulan April tahun lalu. Desain dan kemegahannya akan dibuat serupa, hanya saja dengan teknologi yang lebih mutakhir.

Bak gayung bersambut, perusahaan pelayaran itu pun kini dibanjiri pemesanan tiket perdana dari berbagai penjuru dunia. Orang-orang yang berasal dari AS, Inggris, Asia, dan Amerika Selatan terus mempertanyakan kapan penjualan tiket perdana Titanic II dijual.


"Bahkan, sudah sekitar enam orang rela membayar satu juta dolar AS untuk mencicip pelayaran perdana bersama Titanic II untuk tahun 2016 nanti," kata James McDonald, direktur pemasaran global Blue Star Line Pty Ltd, perusahaan milik Palmer.

Menurut dia, minat mereka sangat kuat kendati konstruksi kapal belum terlihat. Sementara seorang pejabat Blue Star mengatakan akan segera menyelesaikan kontrak akhir dengan CSC Jinling, yang berbasis di provisi Jiangsu.

Sayang, pejabat itu enggan memberitahukan berapa harga tiket dan jumlahnya yang tersedia untuk Titanic II.

Titanic, pada masanya, merupakan kapal laut terbesar dan termewah di dunia. Sayang, kapal besar iut harus tenggelam setelah menghantam gunung es di Atlantik Utara pada 15 April 1912, dan menewaskan lebih dari 1.500 penumpang juga awak kapal.

Palmer mengatakan, Titanic II akan sama mewahnya seperti Titanic asli, namun dengan teknologi navigasi dan keselamtan penumpang terkini. Para perancang berkolaborasi dengan tim riset sejarah mencoba untuk membuat tampilan kapal sedekat dan semirip mungkin dengan aslinya.

Kapal bertenaga diesel itu juga akan dilengkapi empat cerobong asap, seakan-akan berbahan bakar batubara. Padahal, ini hanya murni dekorasi.

Bagi Palmer, ini akan menjadi Titanic versi abad ke-21. Kapal pesiar baru itu ditargetkan mulai berlayar akhir 2016, dan akan menjalani rute perdana London - New York.

"China telah menjadi salah satu pemain terkuat dalam membangun kapal curah dan kapal kontainer," kata Tam Raymond, Direktur Blue Star, seperti yang dikutip The Washington Post, 16 Februari 2013.

"Memang, dalam hal membangun kapal mewah, pangsa pasar mereka kecil. Namun, Titanic II ini bisa menjadi awal dari tantangan besar China untuk membuat kapal mewah sekelas Eropa," tandasnya.  (Viva)
◄ Newer Post Older Post ►