Masyarakat Kota Bau-Bau, Provinsi Sulawesi Tenggara digegerkan oleh kemunculan seekor biawak dengan panjang 1,5 meter. Boleh percaya atau tidak, biawak jantan ini diyakini memiliki ibu kandung seorang manusia dan memiliki saudara kembar
Seorang ibu bernama Normarasni mengakui biawak tersebut adalah buah hatinya (anaknya) yang lahir pada 22 tahun silam dan memiliki saudara kembar manusia. Biawak tersebut berjenis kelamin laki-laki pada saat lahir diberi nama Mansur, sedangkan saudara perempuan yang seorang manusia bernama Masrianti.
Mansur sang biawak ini ditemukan warga di sekitar tanggul Kota Bau-Bau, Sulawesi Tenggara dan dibawa ke rumah ibunya, Normasrani di Kelurahan Bataraguru, Kecamatan Wolio, Kota Bau-Bau, Sulawesi Tenggara.
Menurut Normarasni, enam bulan yang lalu, sepasang biawak yang diketahui sebagai orang tua Mansur telah menjemput Mansur untuk ikut mereka saja, namun Mansur menolak dan memilih tinggal bersama Normasrani. "Meski begitu, Mansur berjanji akan menyusul ke Bau-Bau," kata Normarasni yang ditemui Senin (14/2).
Ia menjelaskan Mansur dilahirkan di Palopo, Sulawesi Selatan pada tanggal 22 November 1989 silam. Mansur memiliki saudara kembar manusia bernama Masrianti. Karena Mansur jelmaan seekor biawak dilepas maka dia dilepas di alam bebas dengan diadakan acara adat.
Normasrasni menambahkan bahwa seminggu sebelum kedatangan Mansur, dia kerap bermimpi bertemu Mansur dan akan rencana ke Bau-Bau. Mansur sempat meminta izin kepada saudara kembarnya yang berada di Palopo, Sulawesi Selatan, dimana saat Mansur datang, sang ibu bisa menjemputnya di tanggul kali Bau-Bau.
Seorang ibu bernama Normarasni mengakui biawak tersebut adalah buah hatinya (anaknya) yang lahir pada 22 tahun silam dan memiliki saudara kembar manusia. Biawak tersebut berjenis kelamin laki-laki pada saat lahir diberi nama Mansur, sedangkan saudara perempuan yang seorang manusia bernama Masrianti.
Mansur sang biawak ini ditemukan warga di sekitar tanggul Kota Bau-Bau, Sulawesi Tenggara dan dibawa ke rumah ibunya, Normasrani di Kelurahan Bataraguru, Kecamatan Wolio, Kota Bau-Bau, Sulawesi Tenggara.
Menurut Normarasni, enam bulan yang lalu, sepasang biawak yang diketahui sebagai orang tua Mansur telah menjemput Mansur untuk ikut mereka saja, namun Mansur menolak dan memilih tinggal bersama Normasrani. "Meski begitu, Mansur berjanji akan menyusul ke Bau-Bau," kata Normarasni yang ditemui Senin (14/2).
Ia menjelaskan Mansur dilahirkan di Palopo, Sulawesi Selatan pada tanggal 22 November 1989 silam. Mansur memiliki saudara kembar manusia bernama Masrianti. Karena Mansur jelmaan seekor biawak dilepas maka dia dilepas di alam bebas dengan diadakan acara adat.
Normasrasni menambahkan bahwa seminggu sebelum kedatangan Mansur, dia kerap bermimpi bertemu Mansur dan akan rencana ke Bau-Bau. Mansur sempat meminta izin kepada saudara kembarnya yang berada di Palopo, Sulawesi Selatan, dimana saat Mansur datang, sang ibu bisa menjemputnya di tanggul kali Bau-Bau.
[kumpulberita com]