fenomena bulan biru |
VIVAnews - Langit malam akan kembali memperlihatkan fenomena unik malam ini. Jika beruntung, Anda bisa melihat fenomena blue moon, Jumat malam, 31 Agustus 2012.
Space.com menyebut fenomena ini terjadi tiap 2,7 tahun sekali. Karena peristiwa ini akan berlangsung tak lama setelah kematian Neil Armstrong, maka blue moon akan dijadikan penghormatan terakhir untuk astronot Amerika Serikat itu. Dalam misi Apollo 11, Neil Armstrong merupakan manusia pertama yang menginjakkan kaki di bulan, disusul rekannya, Buzz Aldrin.
'Bulan biru' ini akan dieksplorasi dengan Slooh Space Camera. "Blue Moon dan Slooh yang akan melakukan eksplorasi memang langka. Namun tidak selangka seperti keberanian dan talenta mendiang Neil Armstrong, manusia pertama yang menginjakkan kaki di tetangga terdekatnya," kata Bob Berman, astronom yang juga editor Slooh, dikutip dari Space.com.
Terakhir kali, 'bulan biru' itu muncul pada bulan Maret 2010, atau tepat 30 bulan lalu. Mengenai warna biru yang terjadi di bulan, itu disebabkan debu di atmosfer yang menghalangi pandangan warna manusia ke bulan. Bahkan setelah Krakatau meletus pada 1883, sisa debunya disebut menyebabkan warna bulan terlihat biru selama dua tahun.
Tapi perhitungan kemunculan blue moon sendiri tidak mengacu pada warna, melainkan mengacu pada dua purnama penuh dalam satu bulan. Atau ada juga yang menghitung berdasarkan purnama ketiga dari empat purnama yang berlangsung di satu musim.
Definisi 'bulan biru' sendiri di bidang astronomi pertama kali muncul di 1946. Saat itu pengamat astronomi James Pruett membaca sebuah frase di Maine Farmers' Almanac. Bulan itu didefinisi sebagai purnama ketiga di suatu musim dari empat purnama yang ada. Pruett salah menginterpretasi itu sebagai dua purnama di suatu bulan.
Tapi ada catatan lain mengenai istilah blue moon, yaitu untuk merujuk sesuatu yang jarang terjadi tapi dianggap benar. Mengutip Guardian, istilah ini mengacu pada suatu akta religi di tahun 1524, yang menyebut: "If they say the moon is belewe. We must believe that is true".
"Jika mereka mengatakan bulan itu mendua. Kita harus percaya bahwa itu benar".
Karena itu banyak juga yang menyebut peristiwa itu sebagai "belewe moon" atau bulan yang mendua. (umi)
'Bulan biru' ini akan dieksplorasi dengan Slooh Space Camera. "Blue Moon dan Slooh yang akan melakukan eksplorasi memang langka. Namun tidak selangka seperti keberanian dan talenta mendiang Neil Armstrong, manusia pertama yang menginjakkan kaki di tetangga terdekatnya," kata Bob Berman, astronom yang juga editor Slooh, dikutip dari Space.com.
Terakhir kali, 'bulan biru' itu muncul pada bulan Maret 2010, atau tepat 30 bulan lalu. Mengenai warna biru yang terjadi di bulan, itu disebabkan debu di atmosfer yang menghalangi pandangan warna manusia ke bulan. Bahkan setelah Krakatau meletus pada 1883, sisa debunya disebut menyebabkan warna bulan terlihat biru selama dua tahun.
Tapi perhitungan kemunculan blue moon sendiri tidak mengacu pada warna, melainkan mengacu pada dua purnama penuh dalam satu bulan. Atau ada juga yang menghitung berdasarkan purnama ketiga dari empat purnama yang berlangsung di satu musim.
Definisi 'bulan biru' sendiri di bidang astronomi pertama kali muncul di 1946. Saat itu pengamat astronomi James Pruett membaca sebuah frase di Maine Farmers' Almanac. Bulan itu didefinisi sebagai purnama ketiga di suatu musim dari empat purnama yang ada. Pruett salah menginterpretasi itu sebagai dua purnama di suatu bulan.
Tapi ada catatan lain mengenai istilah blue moon, yaitu untuk merujuk sesuatu yang jarang terjadi tapi dianggap benar. Mengutip Guardian, istilah ini mengacu pada suatu akta religi di tahun 1524, yang menyebut: "If they say the moon is belewe. We must believe that is true".
"Jika mereka mengatakan bulan itu mendua. Kita harus percaya bahwa itu benar".
Karena itu banyak juga yang menyebut peristiwa itu sebagai "belewe moon" atau bulan yang mendua. (umi)