Kabarnya, Hacktivist Anonymous saat ini tengah mempersiapkan serangan dalam misi OpIsrael. Rencananya, serangan cyber akan dilakukan akhir pekan ini berupa peretas database pada pemerintah, bank, lembaga akademik, serta situs bisnis Israel. Serangan ini merupakan serangan lanjutan dari yang pernah dilakukan pada November 2012 lalu.
Dikabarkan, para peretas telah merancang serangkaian serangan cyber yang disebut DDoS (Distributed Denial of Service), dengan menggunakan jaringan komputer yang sangat besar untuk bekerja sama mendorong traffic ke server hosting dari situs yang menjadi target.
Dikutip dari IBtimes (5/3), kelompok peretas memberikan pernyataan yang langsung ditujukan kepada Israel sebagai berikut:
"Kalian tidak pernah berhenti melanggar hak manusia. Kalian tidak berhenti melakukan pemukiman ilegal. Kalian tidak menghormati adanya gencatan senjata. Kalian telah menunjukkan bahwa kalian tidak menghormati hukum internasional. Inilah sebabnya pada 7 April, para elite cyber-squadron kami dari seluruh dunia memutuskan untuk bersatu dalam sebuah solidaritas untuk rakyat Palestina terhadap Israel sebagai satu entitas untuk diganggu dan dihapus dari dunia maya."
Seiring dengan pernyataan yang diungkapkan oleh kelompok peretas tersebut, agaknya Israel sudah mempunyai siasat tersendiri untuk mengantisipasinya.
Beberapa upaya yang dilakukan Israel terkait serangan tersebut adalah meningkatkan keamanan pada infrastruktur. Selain itu, Israel Association (ISOC) juga tengah mempersiapkan untuk menanggapi keluhan dari warga sipilnya mengenai serangan cyber tersebut.
Israel kini sedang menunggu moment yang disebut-sebut sebagai pertempuran internet terbesar dalam sejarah umat manusia tersebut. Pihaknya bahkan tenang dan menyatakan bahwa serangan yang dilakukan oleh kelompok peretas itu tidak cukup canggih.
Meski dikabarkan bahwa Israel mengaku siap terhadap serangan cyber ini, namun diperkirakan Hacktivist Anonymous akan melakukan serangan yang lebih dari sekedar DDoS.
Kelompok peretas yang terkait dengan Anonymous, RedHack dari Turki dan Sector404 dari Arab telah memberikan keterangan bahwa pihaknya berhasil menjebol pertahanan cyber dari Mossad dan mencuri data dari 30 agen rahasianya.