Jumat, 13 April 2012

Tanda-tanda Orang Sedang Mengalami Stres Kronis dan Solusinya

10 Tanda-tanda Orang Sedang Mengalami Stres Kronis dan Solusinya


Orang-orang mungkin seringkali mengalami stres yang berkepanjangan atau stres kronis dalam menghadapi kehidupan sehari-harinya. Saking seringnya stres kadang sudah tidak merasakan atau mengabaikan gejala-gejala stresnya.

tanda stress kronis

"Jika berada di bawah stres kronis, yaitu menderita serangan harian stres dari pekerjaan atau kehidupan pribadi yang sedang dalam kekacauan, mungkin akan menunjukkan gejala yang cukup biasa atau tidak parah. Jika mengalami tanda dan gejala stres, luangkan waktu setiap hari untuk melakukan kegiatan yang diinginkan, seperti pergi untuk berjalan-jalan," kata Stevan E. Hobfoll, PhD, ketua departemen ilmu perilaku di Rush University Medical Center.

Berikut 10 tanda stres yang seringkali diabaikan seperti dikutip dari FoxNewsHealth, antara lain:

1. Migrain

"Sebuah penurunan mendadak dalam stres dapat memicu migrain. Dengan mematuhi jadwal tidur dan jadwal makan dapat untuk meminimalkan faktor pemicu migrain lainnya," kata Todd Schwedt, MD, direktur dari Headache Center Universitas Washington.

2. Kram perut saat periode menstruasi

Perempuan yang mengalami stres dapat dua kali lebih mungkin mengalami kram perut saat menstruasi yang menyakitkan. Hal tersebut dapat disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon yang diinduksi oleh stres.

3. Sakit rahang

"Rahang yang sakit dapat menjadi tanda kerot (miring) di malam hari (bruxism). Bruxism biasanya terjadi selama tidur dan dapat diperburuk oleh stres," kata Matthew Messina, DDS, dari American Dental Association.

4. Mimpi aneh

Mimpi biasanya mendapatkan progresif lebih positif saat tidur, sehingga akan bangun dalam suasana hati yang lebih baik daripada saat akan pergi tidur. Tetapi ketika sedang stres, maka akan bangun lebih sering. Sehingga mengganggu proses tersebut dan memungkinkan gambaran mimpi yang tidak menyenangkan berulang kali sepanjang malam.

"Kebiasaan tidur yang baik dapat membantu mencegah hal tersebut. Tidur yang baik yaitu mencukupi waktu tidur selama 7-8 jam setiap malam, serta menghindari kafein dan alkohol sebelum tidur," kata Rosalind Cartwright, PhD, seorang profesor emeritus psikologi di Rush University Medical Center.

5. Perdarahan gusi

Menurut analisis dari 14 studi sebelumnya di Brazil, orang yang stres memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami penyakit periodontal.

"Tingkat kronis peningkatan kortisol hormon stres dapat mengganggu sistem kekebalan tubuh dan memungkinkan bakteri untuk menyerang gusi," kata Preston Miller, DDS, dari American Academy of Periodontology.

6. Jerawat

"Stres dapat meningkatkan peradangan yang menyebabkan jerawat," kata Gil Yosipovitch, MD, profesor dermatologi klinis di Wake Forest University.

7. Menginginkan cokelat dan lebih banyak makanan manis

Menginginkan cokelat dan lebih banyak makanan manis dapat dipicu oleh hormon stres, yang bisanya terjadi pada wanita.

8. Kulit gatal

Sebuah studi baru di Jepang yang melibatkan lebih dari 2.000 orang menemukan bahwa orang-orang yang mengalami mengalami gatal kronis (dikenal sebagai pruritus) dua kali lebih mungkin mengalami stres.

"Meskipun masalah gatal yang cukup menjengkelkan juga dapat menimbulkan stres, namun kemungkinan bahwa perasaan cemas atau tegang juga memperburuk kondisi yang mendasarinya seperti dermatitis, eksim, dan psoriasis. Respons stres dapat mengaktifkan serabut saraf, sehingga menyebabkan sensasi gatal," kata Yosipovitch.

9. Alergi

Dalam sebuah penelitian di tahun 2008 oleh peneliti dari Ohio State University College of Medicine menemukan bahwa, penderita alergi memiliki gejala lebih parah setelah berada dalam kecemasan.

"Hormon stres dapat merangsang produksi IgE, protein darah yang menyebabkan reaksi alergi," kata Janice Kiecolt Glaser, PhD.

10. Bellyaches (gangguan atau sakit perut)

Kecemasan dan stres dapat menyebabkan sakit perut, bersamaan dengan sakit kepala, sakit punggung dan insomnia. Satu studi yang melibatkan 1.953 pria dan wanita menemukan bahwa, mereka mengalami yang stres dengan tingkat tertinggi lebih dari 3 kali lebih mungkin untuk mengalami sakit perut.

Hubungan yang tepat antara stres dan sakit perut masih belum jelas, tetapi satu teori menyatakan bahwa usus dan berbagi jalur saraf otak, dapat bereaksi terhadap stres.
Solusi Stres ; Nikmatilah Stres, Karena Tak Punya Stres Bisa Bahaya

Stres tinggi dikenal sebagai biang segala penyakit, namun stres tidak semuanya buruk. Stres tetap dibutuhkan dalam kadar yang tepat untuk dapat merangsang sistem otak. Jarang terkena stres juga dapat berdampak buruk bagi kesehatan.


Kehidupan yang bebas dari stres sering dianggap sangat membahagiakan dan menyehatkan. Tapi nyatanya stres juga bisa menyehatkan otak. Maka itu nikmatilah beberapa stres yang muncul agar terhindari dari bahaya kesehatan.

Menurut penelitian terbaru seperti dilansir Time, orang yang paling bahagia dan sehat adalah orang yang memiliki setidaknya beberapa paparan stres dan pengalaman negatif.

Meski banyak penyakit yang dipicu atau diperparah dengan tingkat stres yang tinggi, namun stres tidak semuanya buruk. Stres dalam kadar sedang tetap diperlukan untuk perkembangan tubuh yang sehat. Yang berbahaya adalah stres dengan kadar besar dan tidak berkendali, terutama di usia awal kehidupan.

Tinjauan baru menambahkan bukti bahwa sistem otak berfungsi sama seperti otot, harus diperkuat melalui latihan secara bertahap dengan meningkatkan beban pada tahap pembangunan yang tepat.

Tetapi otot juga akan 'layu' tanpa olahraga dan terluka jika tiba-tiba dimuati terlalu banyak beban tanpa pelatihan sebelumnya. Hal yang sama juga terjadi pada otak dengan beban latihan adalah stres.

Dalam sebuah penelitian, peneliti mewawancarai 2.000 orang dewasa tentang pengalaman hidup dengan 37 kejadian negatif, seperti penyakit serius atau cedera, perceraian orangtua, kematian anggota keluarga, bencana alam serta pelecehan fisik dan seksual. Peserta juga memberikan informasi tentang berapa umur mereka ketika berbagai peristiwa terjadi.

Partisipan juga ditanya tentang tingkat kesusahan, fungsi di tempat kerja dan dalam hubungan mereka, gejala pasca-trauma stres dan kepuasan hidup secara keseluruhan. Partisipan diikuti selama dua tahun.

Tidak mengherankan, banyak pengalaman negatif yang diderita di masa lalu, akan berdampak pada gangguan dan stres trauma, serta kurang puasnya dengan kehidupan. Namun hal itu menurut peneliti tidak berlaku secara linier.

Dengan kata lain, stres terlalu banyak dapat membuat hidup Anda sulit, tetapi memiliki stres yang sedikit pun akan menyebabkan masalah yang serupa.

Karena orang yang sudah cukup melalui masalah (stres dalam tingkat sedang) memiliki kemampuan untuk mengatasi dan memiliki cukup jaringan yang lebih mapan dalam dukungan sosial, sehingga lebih mudah bagi mereka untuk menangani pengalaman yang sulit di kemudian hari.

Sumber : detikhealth.com



Itulah Tanda-tanda Orang Sedang Mengalami Stres Kronis dan Solusinya,
Semoga Menghibur dan Bermanfaat,
Di Poskan Oleh : www.armhando.com .
Berita Aneh,Unik,Lucu,Hot Terbaik dan Terbaru.


[sumber;maskolis.blogspot.com]
◄ Newer Post Older Post ►