dialog tentang kebingungan pemula ketika ingin membuat game?
A: “Aku mau bikin game!”
B: “Game apa?”
A: “Game seperti (isi dengan nama game terkenal yang mendunia), tapi dengan tambahan bla.. bla.. bla.. “
B: “???”
A: “Pasti nanti tak kalah hebat dengan (isi dengan nama game yang di atas tadi)!”
B: “Keren! Kapan aku bisa main gamenya?”
A: “Hmm.. Mulai buat gamenya darimana ya?”
B: “???!!”
Well… mungkin dialog di atas cuma imajinasi saya belaka. Tapi, pertanyaan si A tadi sering ditanyakan oleh mereka yang baru pertama kali membuat game. Dan biasanya mereka diberitahu untuk mulai belajar pemrograman. Lalu, dilanjutkan dengan sederet istilah teknis yang bernuansa pengunggulan satu bahasa/tools tertentu. Alhasil, si pemula mulai pasang muka bingung dan (mungkin) merasa sedikit putus asa.
Kalau menurut saya pribadi, yang perlu diketahui terlebih dulu oleh para pemula adalah apa sih yang membentuk suatu game itu? Ada empat elemen penyusun game, yaitu:
- Mekanik
- Cerita
- Estetika
- Teknologi
Mekanik
Mungkin ada yang bingung ya, apa sih maksudnya mekanik? Mekanik atau biasa disebut dengan istilah game mechanic adalah bagian inti (core) dari suatu game. Mekanik terdiri dari prosedur dan aturan yang ada dalam game. Elemen mekanik inilah yang mendefinisikan interaksi pemain dengan game yang dimainkan.
Hmm.. Terlalu teoretis ya? Agar lebih jelas, saya ambil contoh game Angry Birds. , game Angry Birds memiliki mekanik yang serupa dengan game Crush the Castle. Jika kita abaikan perbedaan tema, visual dan cerita antara Angry Birds dengan Crush the Castle maka kita akan menemukan kemiripan cara memainkan kedua game tersebut. Mekanik yang ada dalam kedua game itu adalah melemparkan suatu objek untuk menghancurkan pertahanan musuh.
Contoh lain dari game mekanik misalnya, “mengatur posisi balok-balok yang jatuh agar bisa menjadi satu susunan garis lurus untuk bisa meraih skor”. Kalian bisa menebak kan game apa yang dimaksud dari contoh mekanik tadi?
Sudah lebih jelas kan dengan apa yang dimaksud dengan mekanik? Dengan mengetahui mekanik dari suatu game, kita bisa mempelajari bagian inti yang membuat game itu fun untuk dimainkan. Itu bisa menjadi bekal bagi para pemula untuk mulai membuat game mereka sendiri. Mereka bisa mulai dari memodifikasi mekanik yang sudah ada, atau mungkin berinovasi dengan menciptakan mekanik yang baru.
Game Designer
Lho… istilah apa lagi nih? Mungkin itu pertanyaan yang ada di benak para pemula. Dan biasanya mereka berasumsi kalau game designer adalah orang yang hanya berurusan dengan desain visual dalam game.
Game designer adalah salah satu peran dalam proses pembuatan game yang terkait langsung dengan elemen mekanik yang saya jelaskan tadi. Sebenarnya penjelasan tentang apa itu game designer dan apa saja tugas-tugasnya dalam proses pembuatan game cukup panjang. Nanti akan saya jelaskan lebih detil di artikel yang lain.
Secara singkat, tugas dari seorang game designer adalah merumuskan mekanik yang cocok dan fun dari ide game yang akan dibuat. Kemudian dia berkolaborasi dengan anggota tim untuk mengimplementasikan ide dan mekanik tersebut menjadi sebuah game.
Jadi untuk para pemula yang ingin membuat game tapi merasa tidak bisa menggambar atau merasa kalau belajar pemrograman terlalu sulit, tidak perlu merasa putus asa. Kalau punya ide yang fun dan ingin membuat game dari ide itu, coba tuangkan ke kertas lalu rumuskan mekaniknya. Lalu ajak orang lain berkolaborasi untuk mewujudkan ide game itu. Coba untuk memainkan berbagai macam genre game, lalu lakukan analisa tentang mekanik dan elemen lain yang membuat game itu menyenangkan untuk dimainkan. Itu bisa jadi latihan untuk mengasah kemampuan sebagai seorang game designer.
Cerita
Salah satu elemen yang juga sering dikaitkan dengan game designer adalah elemen cerita. Biasanya cerita hanya dijadikan latar belakang dan tidak terlalu berpengaruh ke dalam mekanik game. Misalnya seperti game Angry Birds dan Crush the Castle tadi, dua game tersebut memiliki latar belakang cerita yang tidak mempengaruhi mekanik secara langsung.
Namun, bisa juga kita membuat game dimana elemen cerita dijadikan inti utama dari game dan mekanik dalam game tersebut dibuat mengikuti alur cerita. Artikel ini menjelaskan tentang kedua metode tersebut dan apa keuntungan serta kerugian dari masing-masing metode. Nah, bagi kalian yang senang menulis cerita maka kalian bisa mempelajari cara membuat cerita yang menarik dan mengimplementasikannya ke dalam game.
Oh iya,.. sebagai penutup, saya ingin sharing juga tentang dua orang game designer legendaris yang berada di balik terciptanya game yang melegenda:
Semoga kisah tentang beliau-beliau itu bisa menjadi inspirasi bagi para pembaca.
Hi sob.. Masih ingat dengan dialog tentang kebingungan pemula ketika ingin membuat game? Di artikel di atas saya membahas tentang dua dari empat elemen penyusun game yaitu mekanik dan cerita. Dan, saya juga membahas secara singkat tentang posisi game designer sebagai peran yang terkait dengan dua elemen tadi dalam proses pembuatan game.
Nah… pada artikel kali ini saya akan membahas tentang elemen ketiga, yaitu estetika.
Apa sih estetika?
Secara sederhana, estetika adalah ilmu yang membahas tentang keindahan. Hmm.. .Terdengar agak filosofis ya? (^^,) Estetika itu ternyata memang salah satu cabang dalam ilmu filsafat, kalau kalian ingin tahu lebih detilnya bisa dilihat di link ini.
Lalu, apa kaitannya dengan pembuatan game?
Begini… menurut saya, game adalah media yang memberikan sensasi fun terhadap suatu pengalaman tertentu kepada si pemain. Misalnya, kita ingin menyajikan pengalaman beraksi sebagai ninja dalam game kita. Namun, bagaimana pemain bisa menikmati sensasi fun ketika berperan sebagai ninja kalau tampilan visualnya lebih mirip maling pakai sarung daripada ninja? +_+
Disitulah pentingnya elemen estetika dalam game. Tapi, elemen estetika ini bukan cuma menyangkut tampilan visual saja. Ada hal-hal lain yang juga terkait dengan elemen ini. Misalnya background music, sound effect, user interface yang fungsional serta user-friendly dll. Dalam pembuatan game, developer game harus menyatukan hal-hal itu menjadi suatu estetika yang menarik dan fungsional sehingga tercipta game yang fun untuk dimainkan.
Game Artist
Nah… jadi, siapakah yang berperan untuk menentukan elemen estetika dalam pembuatan game? Jawabannya adalah game designer. Lhoo… kok, game designer? Bukan game artist?
Seperti yang telah saya jelaskan di sebelumnya, game designer adalah orang yang berperan sebagai penentu dari mekanik dan cerita dalam game yang akan dibuat. Dia juga bertanggung jawab untuk menentukan visi dari estetika dalam game tersebut.
Misalnya, si game designer memiliki ide mekanik seperti ini, “menghindari objek dengan cara berlari dan melompat di mana pemain bermain sebagai seorang ninja pada masa kekaisaran Jepang abad pertengahan”. Adalah tugas game designer untuk merumuskan aspek-aspek estetika yang bisa mewujudkan ide mekanik tersebut menjadi satu paket game yang menarik dan fun. Untuk merumuskan aspek-aspek estetika tersebut, game designer bekerja sama dengan game artist dan game programmer agar rumusan mekanik, cerita dan estetika tersebut bisa diimplementasikan menjadi satu game yang utuh dan menarik untuk dimainkan.
Beberapa contoh aspek estetika itu antara lain:
- Aspek visual; tampilan look & feel dalam game yang bisa membawa pemain ke dalam suasana masa kekaisaran Jepang abad pertengahan.
- Aspek audio; background music dan sound effect yang cocok untuk mendukung gameplay.
- Aspek user-interface; menentukan tampilan UI yang cocok dengan tema dan mudah digunakan oleh pemain.
Secara umum, peran-peran yang bisa dimasukkan ke dalam kategori posisi game artist ini adalah:
- 2D artist
- 3D artist
- User Interface designer
- Music Composer
Nah… bagi kalian yang menikmati kegiatan menggambar, atau menekuni dunia 3D modeling, atau senang menciptakan musik bisa mulai dari peran sebagai game artist ini. Kalau merasa belum punya ide untuk menciptakan game, kalian bisa berkolaborasi dengan orang lain yang berperan sebagai game designer. Bantu si game designer untuk mewujudkan ide game-nya ke dalam bentuk visual dan diskusikan elemen estetikanya sampai menjadi satu game yang fun.
Asah terus kemampuan dengan mempelajari referensi dari game lain dan dari luar dunia game. Pelajari juga tools yang biasa digunakan oleh game artist, misalnya:
- Photoshop, Gimp yang biasa digunakan untuk desain 2D
- 3D Max, Maya, Blender untuk menciptakan model 3D
- FruityLoop untuk membuat musik
- Adobe Flash
Bila kalian sudah memiliki pengalaman dalam proses pembuatan game, bisa saja nanti kalian tidak hanya berperan menjadi game artist tapi juga menjadi game designer. Atau mungkin kalian bisa menjadi game artist profesional yang bisa bekerja di studio game yang terkenal.
Penutup
Well… setelah pembahasan singkat mengenai elemen estetika dan peran yang terkait dengan elemen tersebut dalam proses pembuatan game, saya harap kalian bisa mendapatkan informasi tentang salah satu titik awal untuk belajar membuat game.
Saya akan menutup artikel kali ini dengan membagi informasi tentang beberapa orang yang mungkin bisa menjadi inspirasi bagi kalian untuk berkary:
- Keiji Inafune, pernah bekerja di Capcom dan merupakan ilustrator serta co-designer untuk karakter Mega Man. Dia juga menjadi produser untuk game Onimusha.
- CliffyB, seorang design director yang bekerja di Epic Games dan terlibat dalam pengembangan game Gears of War.
- Fausto de Martini, seorang 3D artist yang bekerja di Blizzard Entertainment dan terlibat dalam pengembangan game Starcraft, Diablo 3, dan World of Warcraft. Karya-karyanya bisa dilihat di situs portfolio miliknya.
Itulah Bagaimana Cara Membuat Game?,
Semoga Menghibur dan Bermanfaat,
Di Poskan Oleh : www.armhando.com .
Berita Aneh,Unik,Lucu,Hot Terbaik dan Terbaru.
[sumber;teknojurnal.com]