Foto-foto, video, surat apalagi ..sama sekali tidak satupun yang aku kantongi. Lalu dengan apa aku akan membawa masalah ini, untuk membuktikan kepada khalayak bila pak bupati yang terhormat, yang sudah beberapa kali naik haji dan selama ini dikenal sangat santun dan baik hati itu telah berbuat nista dan keji?? Yang kupunya hanya sekeping hati, cinta yang naif dan kini sudah tercerai berai seperti kertas yang telah lumat oleh api .. Dan bila kupaksakan untuk menabur genderang perang dan benci, bukankah malah aku sendiri yang akan menuai caci maki???
Tuhan tidak adil padaku .. di saat aku resah, galau dengan pemikiran-pemikiran yang membuatku aku frustasi, aku justru dipertemukan dengan pria lain lagi yang juga sudah termiliki oleh perempuan lain. Kenapa nasibku selalu begini. Untuk kesekian kalinya aku terbakar api ..
Itulah nasib diriku kini. Meski dengan status 'cuti', namun hingga saat ini, aku masih tercatat sebagai mahasiswi semester akhir di Universitas swasta di kota S. Aku, sebut saja AS (bukan Afriani Susanty si penebar maut di Tugu Tani lho !) adalah seorang duta wisata yang terpilih di kota tersebut setelah melalui seleksi yang cukup ketat. Setelah menjadi duta wisata beberapa tahun lalu, mulailah aku mengenal Pak Bupati. Sosok pria dewasa, gagah,ganteng,sopan,simpatik, baik ... pokoknya sosok sempurna bagi aku yang sedari usia lima tahun sudah ditinggalkan oleh ayah tercinta.
Dari pertama aku mengenalnya, aku langsung terobsesi dengan figurnya. Dan rupanya gayung tersambut. Entah bagaimana awalnya, yang jelas, setelah beberapa kali pertemuan secara pribadi usai menjalankan tugas sebagai duta wisata, aku mulai intim dengannya. Aku bahkan tak ragu-ragu lagi bermesra, bermanja-manja, bahkan bercumbu dengannya. Dia memang sosok yang luar biasa. Aku yang baru pertama mengenal sex dan gaya bercinta ala dewasa, bahkan sampai benar-benar takluk dibuatnya. Begitupun dia, nampaknya dia mendapatkan sesuatu yang selama ini tidak pernah dia dapatkan dari pasangan hidupnya. Gairah, perasaan sayang dan cinta yang teramat dalam.
Hingga suatu hari, agar kami tidak semakin larut dalam dosa yang lebih dalam, dia nikahi aku secara siri di depan saudara laki-lakiku. Ibuku, tidak mau hadir dalam momen itu. Perasaan malu dan kecewa membuatnya tak sanggup merestui hubungan kami. Tapi apalah daya, cinta, perasaan dan tubuh ini yang sudah terlanjur termiliki sang bupati, membuat aku tak memiliki pilihan lain selain memasrahkan sepenuhnya jiwa dan ragaku untuk pak Bupati kesayanganku.
Maka mulailah aku dengan kehidupan yang baru itu. WIL, istri simpanan, istri Siri ..apalah itu, aku tak begitu memperdulikannya. yang penting aku hepi, bahagia dengan kehidupan yang aku jalani. Apalagi, pak Bupati begitu memanjakan aku. Bukan hanya pakaian-pakaian mahal, dia juga membelikan aku rumah dan mobil, meskipun hanya rumah tipe 36 dan mobil secondhand. Tapi itu tak merubah perasaan 'terbang'ku setiap kali bersamanya.
Aku menjalani hari-hariku dengan begitu istimewa. Hingga suatu saat, seseorang dari managemen sebuah PH yang dulu juga teman seleksi duta wisata seangkatanku memberitahu bila RN, pemenang even yang sama dua tahun setelahku menjadi 'kekasih baru' pak Bupati. Aku dibakar cemburu. Apalagi saat melihat dengan mata kepala sendiri, betapa mesranya pandangan RN pada Pak Bupati dalam sebuah acara yang mempertemukan para alumni duta wisata. Aku meradang dan hampir-hampir tak bisa menguasai diri.
Untunglah akhirnya aku bisa menguasai diri. Aku mencoba bersabar, dan mencari waktu yang tepat untuk mengkonfirmasi kebenaran berita itu kepada pak Bupati. Namun, tak seperti biasanya, banyak sekali alasan pak bupati untuk menghindar dariku. Bahkan waktu yang biasa kami habiskan di tiap akhir pekan, kinipun tak ada. Alasannya karena dia dan 'ibu' (maksudnya bu bupati) sedang banyak kegiatan. Tapi aku tak percaya. Ini semua pasti karena ada kehadiran RN di sampingnya.
Aku begitu tersiksa dan merana dibuatnya. Di tengah galauku, aku berkenalan dengan ustadz SM di dunia maya. Ustadz asal kota B yang selama ini aktif meng-update status di FB dan twitternya. Akupun mulai tenggelam dengan keasyikanku sendiri, online, update status, chating untuk melupakan segala amarah dan kepedihan di dada. Dari sanalah awalnya aku mendapatkan situasi yang semakin mendilema. Berawal dari curhat masalah yang sedang membelitku, akhirnya aku jadi semakin dekat dengan ustadz muda yang ganteng itu.
Sungguh, sebenarnya tidak ada niat sedikitpun untuk menjadi teman istimewa ustadz SM ..semua berjalan, mengalir apa adanya. Percakapan yang nyambung, kalimat-kalimat yang menyejukkan, mampu membuat aku benar-benar 'bergantung' pada siraman rokhaninya yang maknyesss di hati. Mungkin aku yang terlalu naif atau mungkin GeEr, tapi perhatian yang diberikan ustadz SM padaku memang kurasakan sangat lain. Meski tidak pernah bertemu langsung, tapi aku bisa merasakan betapa hatiku bergetar hebat ketika menatap oase itu di matanya. Ketika aku bercanda bahwa aku tak kuat melihat gambar wajahnya dan mengatakan bahwa ribuan cewek akan tergoda hasrat melihat fotonya ..saat itu juga dia langsung mengganti pictnya dengan ilustrasi dan men-delete semua foto yang memperjelas raut wajahnya. Duh ..segitunya. Apa salah kalau aku merasa GeEr?? Banyak, begitu banyak kisah lain kami yang tak mungkin kuurai satu persatu .. begitu lekat, tertanam di dalam kalbu ...
Aku tahu, dia sudah memiliki seorang istri yang cantik, kelihatan pintar dan solehah (sama seperti aku menilai ustadz SM dari fotonya). Dia juga sudah memiliki 3 orang putra yang manis-manis, tapi apa daya hatiku tak mampu membohongi perasaan yang begitu saja muncul tanpa terkendali.Bahkan, perasaan itu mampu menutup bayangan pak bupati yang semula kusangsikan bisa hilang dari nurani.
Apakah ini dosa pak ustadz? Tanyaku suatu kali .. pak ustadz tak menjawab. Dia malah menautkan sebuah link yang ternyata bersumber dari salah satu artikel rubrik CERMIN di Jongjava.com (dari sini aku akhirnya mengenal jongjava.com) di wall fb-ku. Tak sepenuhnya menjawab pertanyaanku memang ..namun secara tersirat, aku tahu bila SM ingin mengatakan bahwa apa yang kami (bukan lagi aku) rasakan, adalah salah. Dan kami harus mengakhiri kisah ini atas nama Tuhan. Atas nama keutuhan dan atas nama kesucian jiwa. Aku frustasi !!! Apalagi, dengan segala kerendahan hati dan permohonan maafnya yang teramat dalam, sang ustadz akhirnya menutup semua akunnya di jejaring sosial. Aku tak menyangka, semakin tak berdaya .. Aku lelah, bahkan aku jadi benci kepada diriku sendiri ...
Di tengah galauku ini, timbul lagi perasaan lamaku, kebencianku pada Pak Bupati. Ada keinginan kuat dalam hati untuk membalas sakit hati ini .. Aku ingin sekali mengungkap aib yang pernah kami jalani, sekaligus membeberkan kisah asmara baru yang kini dia jalani dengan RN .. Agar dia gagal jadi bupati untuk periode berikutnya. Tapi seperti yang pernah dikatakan ustadzku tersayang, menembak orang tanpa amunisi sama saja dengan bunuh diri ..Lalu apa .. apa yang bisa kubuat lagi dengan hidupku yang telah carut marut ini ?????
Semoga Menghibur dan Bermanfaat,
Di Poskan Oleh : www.armhando.com .
Berita Aneh,Unik,Lucu,Hot Terbaik dan Terbaru.
[sumber;jongjava.com]