Jumat, 06 April 2012

TIPS Memperoleh Pinjaman Modal USAHA dari Bank

TIPS Strategi Mendapatkan Pinjaman Modal USAHA dari Bank | Cara Menyusun Proposal Kredit Bank

Saat ini, fasilitas kredit yang ditawarkan oleh bank untuk keperluan modal usaha tidak hanya ditujukan bagi perusahaan, tetapi juga perorangan. Hal ini tentu akan sangat bermanfaat bagi kita yang sedang mulai berwirausaha, dan ingin mengembangkan usaha menjadi lebih besar. Sudah saatnya kita mengambil modal bank sebagai alternatif, karena selain prosesnya tidak berbelit, suku bunganya pun cukup bersaing.
 
Strategi Memperoleh Pinjaman Modal dari Bank
Namun tentunya bank tidak begitu saja akan mengabulkan permohonan pengajuan kredit, baik perorangan maupun korporat. Lalu apa yang menjadi bahan pertimbangan bank? Apakah jenis usaha mempengaruhi penilaian dari bank? Menurut Ayu Sari Wulandari, Business Development Group Head divisi Usaha Kecil BNI, jenis usaha sebenarnya tidak dipermasalahkan.
Industri kreatif pun, seperti pengembangan IT, atau online marketing, juga bisa mendapatkan modal dari bank. Yang penting adalah, buat business plan yang baik, lengkap dengan kajian perencanaan jangka panjang, siapa target market-nya, dan lain sebagainya,” jelas Ayu dalam Seminar Sukses Wirausaha yang diselenggarakan majalah Femina di Balai Kartini, Sabtu (18/4).
Kriteria penilaian dari bank mencakup lima hal yang disebut sebagai 5C:
1. Character.
Menyangkut komitmen Anda sebagai pihak yang mengajukan permohonan, bagaimana track record Anda, bagaimana gaya manajemen Anda (apakah one man show, keluarga, atau partnership).
2. Capital.
Berapa besar dana pribadi yang Anda keluarkan, “Karena tidak mungkin seluruh modal berasal dari bank,” kilah Ayu. Lalu struktur pemodalan (berapa jumlah modal awal yang disetor, dan laba yang terakumulasi menjadi modal), komposisi kepemilikan modal (siapa saja pemilik modal, siapa pemodal jaminan, dan apakah pemodal juga menjadi pengurus perusahaan), dan modal aset, yang terdiri atas tangible asset (tanah, bangunan, mesin, stock, dll.) dan intangible asset (merek, goodwill, nama baik, dll.).
3. Capacity.
Yang dinilai antara lain: bagaimana tren hasil penjualan (naik, turun, atau stagnan), struktur biaya (fixed cost, variable cost), perbandingan biaya dan pendapatan, hutang dan tagihan (lebih besar, lebih kecil, atau setara), proyeksi arus kas (surplus atau defisit), tenaga kerja (tetap atau kontrak, bagaimana skill dan pengalamannya), hingga kapasitas produksi (jumlah produksi per hari, apakah sesuai dengan penjualan).
4. Condition.
Meliputi perijinan usaha, kondisi industri sejenis (apakah berisiko kecil, menengah, atau tinggi), prospek usaha, situasi persaingan (apakah menjadi market leader, market follower, niche market, atau single fighter), dan ini yang terpenting: apa selling point atau keunikannya (apakah mudah ditiru, atau sulit ditiru, dan sampai kapan berlangsung).
5. Collateral.
Apakah ada jaminan, baik yang bersifat tangible (cash, stock, peralatan, kendaraan, dan yang sifatnya tidak bergerak seperti tanah dan bangunan), intangible (personal guarantee, company guarantee, asuransi kredit, asosiasi/koperasi penjamin, dll.).
Agar proposal pengembangan usaha Anda menarik minat bank, buatlah sedetail dan serealistis mungkin.
Siapkan bahan presentasi secara singkat namun komprehensif, dengan poin-poin seperti:
  1. Penjelasan tujuan pengembangan usaha.
  2. Target kenaikan penjualan dan aset yang diharapkan secara rinci.
  3. Faktor-faktor yang dibutuhkan untuk pencapaian target.
  4. Kekuatan, kelemahan, dan peluang yang akan dihadapi dalam pengembangan usaha tersebut.
  5. Jadwal dan target waktu penyelesaian rencana kerja.
  6. Penjelasan pihak-pihak yang terkait dengan pengembangan usaha tersebut.
  7. Rencana penggunaan fasilitas kredit, dan jadwal pengembaliannya.
Syarat-syarat lain yang perlu Anda penuhi sebelum mengajukan permohonan kredit dapat Anda peroleh dari bank bersangkutan. Sebagai contoh, BNI menyediakan dua jenis kredit, yaitu BNI-Kredit Usaha Rakyat (maksimal Rp 500 juta) dan BNI Wirausaha (maksimal Rp 1 milyar). Fasilitas kredit dari BNI-KUR diberikan untuk usaha produktif dalam bentuk kredit modal kerja dan kredit investasi dengan jangka waktu kredit maksimal 5 tahun. Syarat-syaratnya:
  • Warga Negara Indonesia (WNI).
  • Usaha telah berjalan minimal 1 tahun.
  • Mengisi formulir aplikasi dengan melampirkan fotokopi :
    - Kartu keluarga (KK) dan KTP suami-isteri,
    - Surat Nikah (bagi yang telah menikah),
    - Surat ijin usaha (SIUP, TDP, HO dan SITU) atau
    - surat keterangan kelurahan/ kecamatan, dan
    - NPWP untuk kredit di atas Rp 50 Juta.
Bagaimana bila di tengah jalan tiba-tiba usaha Anda macet, atau Anda tidak mampu membayar cicilan ke bank? Ternyata, bank juga telah menyiapkan jalan keluarnya. “Bila debitor menghadapi risiko, bank akan melihat per kasus. Kami bisa melakukan restrukturisasi berdasarkan kasus yang dihadapi. Bagaimana pun juga kami berpikir untuk kemitraan jangka panjang,” tambah Ayu.
Jadi, jika Anda memang berniat mengembangkan usaha, dan punya komitmen terhadap diri sendiri maupun bank atas kelangsungan usaha Anda, tak ada lagi hal-hal yang perlu dikhawatirkan. DIN

Cara Menyusun Proposal Kredit Bank
Masih banyak kita lihat usaha kecil menengah yang belum terbiasa menyusun sebuah proposal kredit atau pembiayaan kepada bank. Padahal pendanaan dari bank sangat diperlukan agar usaha terus berkembang. Proposal kredit pada dasarnya memiliki kesamaan dengan studi kelayakan tetapi pembahasannya tidak terlalu mendalam dan tidak sekomprehensif studi kelayakan.
Dalam proposal kredit yang baik, biasanya aspek yang dikedepankan ialah aspek pemasaran dan analisis keuangan. Untuk aspek mikro atau kecil (untuk skala tertentu) cukup membuat proposal saja. Untuk usaha kecil dan menengah ke atas harus menyusun SK.

Daftar proposal kredit ke bank
  • ringkasan eksekutif atau executive summary (simak langkah pembuatannya di sini)
  • tujuan
  • kondisi usaha saat ini (kualitatif dan kuantitatif)
  • rencana pengembangan usaha
  • rencana kebutuhan kredit
  • rencana jaminan kredit
  • kesimpulan
  • rekomendasi
Executive summary/ ringkasan eksekutif
  • nama usaha
  • jumlah kredit
  • jenis kredit (modal kerja/ investasi)
  • target kredit (individual / kelompok)
  • jangka waktu kredit (pendek/ panjang)
Tujuan
Peruntukan disusunnya proposal kredit
Kondisi usaha saat ini
Kualitatif
  • Historis
  • Manajemen
  • Kepemilikan
  • Pemasaran
  • Produksi
Rencana pengembangan usaha
  • alasan untuk peningkatan
  • asumsi / kebijakan yang akan ditempuh
  • analisis SWOT
  • risiko-risiko: produksi, pasar, manajemen, keuangan, serta alternatif eliminasi/ mitigasi risiko yang akan dilakukan
Rencana kebutuhan kredit
  • Analisis perputaran modal
  • Analisis arus kas
  • Analisis rugi laba
Rencana jaminan kredit
  • Bentuk jaminan: tanah, rumah, mesin, mobil
  • Hak atas jaminan tersebut: hak milik, hak guna bangunan, hak pakai, hak sewa
  • keterkaitan antara pemilik jaminan dengan calon debitur
Kesimpulan
  • Aspek produksi
  • Aspek pemasaran
  • Aspek keuangan
  • Aspek manajemen
  • Aspek jaminan
Rekomendasi
  • Feasible (layak usaha) : Uraikan apa sebabnya disebut feasible.
  • Bankable (prudential banking): Uraikan apa sebabnya dikategorikan bankable.
Prinsip kehati-hatian bank (prudential banking)
Prinsip kehati-hatian analisis kredit (5C + 3R)
  • character
  • collateral (jaminan)
  • capital
  • capacity
  • condition
  • return
  • repayment
  • risk
Penolakan kredit
Adapun dua faktor penolakan kredit, yaitu:
  • Faktor internal (bank):
    1. Di luar target market (mapping bank)
    2. pembina kredit gagal dalam usulan (proposal)
    3. sektor usaha masuk negative list
  • Faktor eksternal (debitur)
    1. Jaminan kurang dari nominal kredit
    2. jaminan cukup tetapi milik orang lain
    3. informasi tentang debitur negatif

Semoga Menghibur dan Bermanfaat, 
Di Poskan Oleh : www.armhando.com . 
Berita Aneh,Unik,Lucu,Hot Terbaik dan Terbaru. 


[sumber;qnoyzone.blogdetik.com]
◄ Newer Post Older Post ►