Sebagian besar penyebab kematian burung,  menurut Drh Dharmojono, langsung maupun tidak langsung disebabkan oleh  malnutrisi (kekuranglengkapan gizi) dan stres. Banyak pemelihara memberi  makan burungnya cukup banyak kadang malah berlebihan, tetapi mutunya  rendah dan monoton sehingga dapat terjadi defisiensi (kekurangan sesuatu  zat nutrisi).
Drh Dharmojono yang berpengalaman sebagai  konsultan permasalahan burung di Majalah Infovet tersebut mengatakan  stres pada burung dapat disebabkan oleh buruknya higiene,  perubahan-perubahan suhu yang cepat, atau trauma baik fisik maupun  psikis. Baik penyakit karena defisiensi zat nutrisi ataupun karena stres  berjalan lama dan menyebabkan burung merana. Pada suatu saat sampai  kepada ambang batas kemampuan daya tahan tubuh, yang menurut kita  ditemukan “sekonyong-konyong mati” atau “mati mendadak”!
Karena naluri menghadapi evolusi satwa,  burung berusaha menyembunyikan kelemahannnya. Bahkan, menurut para  pakar, burung adalah hewan yang paling pandai menyembunyikan  kelemahannya agar selamat dari musuhnya atau yang lebih kuat dalam  kelompok-nya. Dalam keadaan sakit pun burung pandai menyembunyikannya  sehingga seolah-olah sehat agar musuhnya tidak berani menyerangnya.  Namun demikian, apabila kita jeli dan teliti sekali mengamatinya mungkin  kita dapat mengetahui secara dini apakah burung itu sehat atau sakit.
Berikut adalah upaya untuk mengetahui status kesehatan burung. Burung yang tidak sehat menunjukkan ciri-ciri tertentu.
CIRI-CIRI BURUNG SAKIT
1. Mata
Pada mata keluar sekretum (cairan yang  tidak normal atau tidak biasanya), berubah warna atau kecerahannya,  sayu, mata dipejampejamkan, dan terjadi pembengkakan di sekitar mata.
2. Lubang hidung (nostrils)
Dari lubang hidung keluar ingus, sesuatu  yang membeku sehingga menutupi nostril dan bersin-bersin atau  membuka-buka paruhnya karena sesak nafas. Selain itu, bulu-bulu di  sekitar nostril dan kepala pada umumnya kotor karena sering digaruk atau  diusap.
3. Sayap dan bulu
Bulu tampak suram dan kusut, sayap lunglai (baik sebelah atau keduanya), perilaku menata bulu-bulu hilang atau tidak dilakukan.
4. Napsu atau perilaku makan
Napsu makan turun atau hilang, tidak pandai mematuk makanannya, dan berat badan menurun.
5. Keseimbangan
Burung tampak sempoyongan, tidak mampu  atau sukar bertengger (biasanya burung ada di lantai kurungan), dan  tidak suka bergerak (inaktif),
6. Sendi tulang
Pada sendi tulang terjadi pembengkakan dan berubah bentuk (deformitas, malformation).
7. Kebiasaan sehari-hari
Kebiasaan sehari-hari yang biasa  dilakukan tidak dilakukan lagi, tidak suka mandi-mandi, tidak berkicau,  suara kicauannya berubah, dan lain-lain.
8. Tubuh
Terdapat jendolan atau timbunan sesuatu masa di manapun pada tubuhnya.
Dari semuanya itu apabila Anda menemukan  pendarahan dari manapun keluarnya adalah merupakan tanda keadan gawat  darurat. Dengan demikian, Anda dianjurkan untuk segera mencari  pertolongan dokter hewan. Untuk mendapatkan pertolongan sedini mungkin  apabila Anda mendapatkan gejala-gejala tersebut sebaiknya cepat  berkonsultasi kepada dokter hewan langganan Anda!
Apabila Anda membawa burung yang sakit  tersebut kepada dokter hewan sebaiknya kurungan diselimuti kain atau  kertas koran untuk mengurangi keadaan stres. Kurungannya sementara waktu  tidak dibersihkan dahulu agar dokter dapat mengamati feces, tempat  makan atau minum, dan sebagainya.
PERTOLONGAN PERTAMA PADA BURUNG SAKIT
Seperti juga pada kesehatan manusia, pertolongan pertama perlu pula  dilakukan terhadap burung yang sakit akibat terluka atau bila burung  menunjukkan gejala akan terserang suatu penyakit. Untuk itu, perlu  disiapkan beberapa peralatan di dalam sebuah kotak khusus. Peralatan itu  antara lain sebagai berikut: (Tabel 2)
TABEL 2. BAHAN DAN ALAT DALAM TINDAKAN PERTOLONGAN BESERTA FUNGSINYA
Selain itu, diperlukan juga lampu  penghangat berupa sebuah lampu pijar (bohlam) berkapasitas 40—60 watt  atau sebuah lampu infra merah. Jika burung peliharaan menunjukkan gejala  sakit maka dapat langsung diberikan pertolongan sementara sebelum  dibawa ke dokter hewan. Tindakan pertolongan ini meliputi beberapa hal.
1. Memberikan kehangatan pada tubuh burung
Burung yang sakit diisolasi, dipisahkan  dari burung lain yang sehat. Burung itu dimasukkan ke dalam sebuah  sangkar yang telah diberi alas koran. Disediakan sedikit minum. Berikan  kehangatan pada tubuh si burung melalui lampu pijar berkapasitas 60  watt. Untuk mengurangi sinar dari lampu dapat diberikan penghalang  berupa kain atau kertas. Perlu diperhatikan agar bahan penghalang sinar  lampu ini tidak mudah terbakar, suhunya pun sebaiknya tidak melebihi 37°  C.
2. Memberikan pakan ekstra
Berikanlah pakan ekstra yang mempunyai  kandungan gizi tinggi, seperti kroto basah, madu, susu, daging, atau  hati tergantung pada jenis burungnya. Pakan ini diberikan dalam bentuk  bubur (jus). Jika burung menolak untuk makan sendiri maka harus  dipaksakan, dicekokkan langsung ke mulutnya dengan memakai alat spuit.  Hal ini sebaiknya dilakukan dengan hati hati agar tidak salah memasukkan  pakan ini ke saluran pernapasan.
3. Memberikan minuman
Burung yang sedang sakit akan jarang  minum. Padahal, pada saat sakit burung akan lebih banyak buang air  dengan kondisi feses yang lebih encer sehingga dapat menyebabkan  dehidrasi (hilangnya cairan tubuh). Keadaan seperti ini dapat diatasi  dengan cara memberikan pakan yang banyak mengandung air, misalnya buah  pepaya. Dengan cara ini maka bahaya dehidrasi dapat diperkecil.
4. Memberikan ketenangan
Burung yang sakit juga membutuhkan ketenangan lingkungan. Dengan lingkungan yang tenang maka bahaya stres dapat diperkecil
karena stres akan memperburuk kondisi  tubuh burung. Sebaiknya dihindari pandangan dan suara manusia, burung,  hewan lain, atau benda apa pun yang dapat menimbulkan gangguan pada  burung yang sakit.
PENYAKIT BURUNG
| Penyakit burung dan pengobatannya | |||||
| Gejala | Nama dan penyebab | Pencegahan dan Pengobatan | |||
| Penyakit karena kekurangan asupan pakan yang seimbang | |||||
| Pertumbuhan terhambat, rabun senja, mata menjadi sakit (xeropthalmia), kulit dan bulu menjadi kasar, gangguan reproduksi, persendian membengkak dan kaku. Jika kondisi parah akan timbul kebutaan | Avitaminosis A/ Kekurangan vitamin A | Pencegahan dan pengobatan: BirdVit | |||
| 2 | Nafsu makan hilang; tubuh kurus, otot lemah, terjadi degenerative syarat tubuh, dan kelumpuhan | Polyneuritis/ Kekurangan tiamin (Vitamin B1) | Pencegahan dan pengobatan: BirdVitBurung terkena polyneuritis jangan diberi pakan mengandung thiaminase, seperti ikan mentah) | ||
| 3 | Tumbuh lambat, terjadi sindrome curled toe paralysis (anak burung berjalan pada persendian tarsonuta tarsus dan jari-jarinya melekuk ke dalam), kelumpuhan kaki dan daya tetas telur menurun. | Paralysis/Kekurangan riboflavin (vitamin B2) | Pencegahan, pengobatan, pengendalian: = BirdVit= Terapi BirdMineral | ||
| 4 | Bulu rontok, pertumbuhan lambat, kulit bersisik dan daya tetas telur turun. | Avitaminosis B5/Kekurangan vitamin B5 (asam pantotenat). | Pencegahan, pengobatan, pemulihan: BirdVit dan terapi BirdFine | ||
| 5 | Pertumbuhan lambat, ada kutil di jari-jari dan kaki, gemetaran, gerakan badan tak terkoordinasi. | Dermatitis/Kekurangan B6 atau piridoksin. | Pencegahan,pengobatan, pemulihan: BirdVit dan terapi BirdFine atau BirdMineral | ||
| 6 | Gejala: Pertumbuhan lambat, pertumbuhan bulu jelek, daya tetas telur rendah. | Avitaminosis B12/ Kekurangan vitamin B12 | Pencegahan, pengobatan pemulihan: BirdVit, BirdMineral dan BirdFine | ||
| 7 | Selaput lender mulut membengkak, berdarah dan luka-luka; tulang lemah; kapiler darah mudah pecah | Avitaminosis C/Kekurangan Vit C | Pencegahan, Pengobatan dan pemulihan:BirdVit, BirdFine dan terapi BirdMIneral | ||
| 8 | Tumbuh lambat; tulang kaki dan dada membengkak; paruh lunak dan kulit telur tipis. | Rachitis/ Kekurangan vitamin D dan kalsium | Pencegahan, Pengobatan dan pemulihan: BirdVit, BirdFine dan terapi BirdMIneral | ||
| 9 | Tumbuh lambat; kegagalan reproduksi; gangguan jantung; tidak bias berjalan atau berdiri secara normal; lumpuh; alami enchephalomalica: penyakit dari otak yang menyebabkan burung berputar-putar ke belakang atau lari ke belakang, ke samping, atau berjungkir balik | Perosis (Avitaminosis E)/ Kekurangan Tokoferol (Vitamin E) | Pencegahan, Pengobatan dan pemulihan:BirdVit, BirdFine dan terapi BirdMIneral | ||
| 10 | Mudah terluka, alami pendarahan; pembuluh kapiler mudfah rusak dan/ atau pecah | Hemorraghi/Kurang vitamin K | Pencegahan, Pengobatan dan pemulihan:BirdVit, BirdFine dan terapi BirdMIneral | ||
| Penyakit karena defisiensi mineral | |||||
| 1 | Kelainan tulang; pembesaran persendian; kelumpuhan dan pelunakan tulang tua | Demine – ralisasi tulang/Kekurangan Ca (Kalsium) | Pencegahan, Pengobatan dan pemulihan:BirdVit, BirdFine dan terapi BirdMIneral | ||
| 2 | Timbul rachitis dan osteomalacia; pica atau kelainan nafsu makan, suka makan tanah, tulang atau kayu; kelemahan otot dan kekuan persendian | Kekurangan P/Kekurangan P (phosphor) | Pencegahan, Pengobatan dan pemulihan: BirdVit, BirdFine dan terapi BirdMIneral | ||
| 3 | Kejang-kejang; sempoyongan | Tetany (Kekurangan Mg) / Kekurangan Mg (Magnesium) | Pencegahan, Pengobatan dan pemulihan:BirdVit, BirdFine dan terapi BirdMIneral | ||
| 4 | Tumbuh terganggu; lemah; mudah kena tetanus yang diikuti kematian | Defisiensi K (Kalium)/ Kekurangan Kalium | Pencegahan, Pengobatan dan pemulihan:BirdVit, BirdFine dan terapi BirdMIneral | ||
| 5 | Kekurangan NaCl (garam dapur) | Penurunan berat badan akibat penurunan konsumsi makanan/ Kekurangan garam dapur | Memberikan garam dapur dalam bentuk batangan merupakan langkah tepat. Pemberian NaCl tidak lebih dari 2% dari total pakan. | ||
| Penyakit karena protozoa | |||||
| 1 | Kotoran warna merah; diare berdarah yang berlanjut ke kematian | Koksidiosis/berak darah/ Disebabkan serangan Eimeria sp | Pencegahan: FreshAves Pengobatan: BirdBlown | ||
| Penyakit karena bakteri | |||||
| 1 | Kotoran putih seperti kapur. burung lesu | Pullorum/ berak kapur/Bakteri Salmonella pullorum | Pengobatan: BirdBlownJaga kebersihan kandang dan peralatan dengan penyemprotan rutin tiap bulan dengan FreshAves | ||
| 2 | Kotoran encer tidak wajar; burung lesu, nyekukruk | Enteritis/ Bakteri Salmonella pullorum dan Escherichia | Pengobatan: BirdBlownJaga kebersihan kandang dan peralatan dengan penyemprotan rutin tiap bulan dengan FreshAves | ||
| Penyakit karena virus | |||||
| 1 | -Suhu naik; demam; nafsu makan turun;-lesu lemah; muncul gejala kena flu, ingus keluar dan bersin-bersin | Psittacosis/ Virus Miyaga- wanella psittaci | Pencegahan:= Penyemprotan rutin tiap bulan dengan FreshAves= Tingkatkan daya tahan burung dengan BirdVit=Pengobatan: BirdBlown, BirdPro (masih dalam penyiapan Om Kicau) | ||
| 2 | Nafsu makan turun;-lesu; juga muncul gejala kena flu, ingus keluar dan bersin-bersin | Sinusitis atau coryza/ Virus mycoplasma dan chlamydia | Pencegahan:= Penyemprotan rutin tiap bulan dengan FreshAves= Tingkatkan daya tahan burung dengan BirdVit=Pengobatan: BirdBlown dan BirdPro (masih dalam penyiapan Om Kicau) | ||
| Penyakit karena jamur | |||||
| 1 | -Sulit bernafas; serak, suara bahkan sampai hilang, paruh membuka,- lemah, lesu -nafsu makan turun; -menjulurkan leher | Aspergilosis/ Makanan dan tempat yang ditumbuhi aspergillus fumigatus | Pengobatan: BirdBlown, BirdFresh, BirdTwitter Pencegahan: Semprot bulanan dengan FreshAves. | ||
| 2 | -Lesu, bulu kusam, bagian mulut yang terinfeksi jika dibuka terdapat selaput berwarna putih kekuningan; sesak nafas. -nafsu makan turun. | Makanan tercemar jamur Candida albicans. Jamur bisa menyebar sampai ke air sac (kantung udara). | Pengobatan: BirdBlown, BirdFresh, BirdTwitter Pencegahan: Semprot bulanan dengan FreshAves. | ||
| Penyakit karena parasit | |||||
| 1 | - Bulu rusak;- Burung gelisah- Suka mematuki bulu sendiri- Kanibal sesamanya; - Macet berkicau; -Berkicau tidak los suaranya | Ektoparasit (parasit yang menyerang dari luar)/Bermacam jenis kutu dan tungau | Pencegahan, Pengobatan dan pemulihan:BirdBlown, BirdTwitter/Pemulihan: BirdFine dan terapi BirdMIneral | ||
| 2. | Lesu, nafsu makan turun, berat badan turun; bulu kusam’ bulu rontok belum waktunya | Endoparasit (serangan dari dalam)/ Sejumlah jenis cacing “Jenis-jenis cacing pengganggu burung” | Pencegahan, Pengobatan dan pemulihan:= AscariStop, BirdBlown, BirdTwitterPemulihan: BirdFine dan terapi BirdMIneral | ||
| Penyakit karena stres | |||||
| Stres sebenarnya bukan penyakit tetapi burung terlihat ketakutan, atau diam tak bergerak, tidak mau makan dsb | Stes bisa disebabkan karena perkelahian, pengang-kutan, penangkapan dll. | Pengobatan dan pemulihan:BirdVit, BirdTwitter, BirdMIneral | |||
JENIS-JENIS CACING PENGGANGGU BURUNG
Berbagai jenis cacing beserta akibat yang  ditimbulkannya sering kali ditemukan di dalam tubuh burung. Di  antaranya yang banyak dijumpai adalah cacing tenggorokan (Syngamus trachea), cacing rambut (Capillaria sp.), cacing gelang (Ascaridia sp.), dan cacing pita (Cestoda).
1) Cacing tenggorokan
Gejala: Burung tampak batuk-batuk,  bersin, dan menggoyang-goyangkan kepala sambil menghilangkan lendir yang  keluar dari lubang hidungnya.
Penyebab: Penyakit ini disebabkan parasit  cacing tenggorokan. Cacing ini hidup di daerah tenggorokan yang dapat  menyumbat saluran pernapasan sehingga dapat menyebabkan kematian.
2) Cacing rambut
Gejala: Tidak ada gejala yang khas.  Gejala yang tampak hanyalah burung menderita diare. Namun, jika seekor  burung terkena maka akan menjalar dengan cepat kepada seluruh penghuni  sangkar tersebut sampai akhir-nya dapat mematikan seluruh isi sangkar  tersebut.
Penyebab: Penyakit ini disebabkan oleh  serangan cacing rambut. Infeksi cacing dapat melalui pakan, minuman, dan  tanah yang tercemar oleh telur cacing. Di dalam tubuh inang, cacing  hidup pada selaput mukosa usus yang menyerap sari makan melalui darah  burung yang dihisapnya.
3) Cacing gelang
Gejala: Serangan cacing ini tidak  menimbulkan gejala yang khas. Akibat serangan cacing ini dapat  menimbulkan penyakit kurang darah (anemia) dan keracunannya pada burung  inang oleh ekskresi buangan dari parasit. Demikian juga kebiasaan cacing  ini menggerombol pada satu tempat dapat menyebabkan tersumbatnya usus  sehingga berakibat burung inang mati.
Penyebab: Cacing gelang menjadi penyebab sakitnya burung-burung dari suku paruh bengkok, merpati, dan unggas.
Tanah yang terinfeksi cacing dapat  dikeduk bagian atasnya kemudian diberikan kapur pertanian serta  disemprot dengan larutan desinfektan, seperti FreshAves.
4) Cacing pita
Gejala: Cestodiosis dapat disebabkan oleh berbagai jenis cacing pita, se-perti Davainea proglottina, Raillietina sp., Amoebotaenia sphenoides, dan Choanotaenia infundibulum. Gejala  umum yang tampak pada burung yang terserang cestodiosis adalah lesu,  pucat, kurus, anoreksia (tidak mau makan), sedikit diare. Cestodiosis  davainea dapat menye-babkan burung tampak selalu membuka paruhnya  seperti kehausan, sedangkan cestodiosis raillietina dapat menyebabkan  bulu burung men-jadi kasar.
Penyebab penyakit ini adalah cacing pita. Cacing pita yang terpendek adalah Davainea proglottina (0,5 mm—3 mm) dan yang terpanjang adalah Raillietina tetragona dan R. echinobothrida (25 cm).
Selain pengobatan terhadap cacing, upaya  pencegahan juga perlu dilakukan. Hewan perantaranya yaitu lalat dan  siput darat perlu dibasmi. Hewan ini dapat menularkan telur-telur cacing  yang dimakan pada inangnya, yaitu unggas dan burung.
PENCEGAHAN
“Lebih baik mencegah daripada mengobati”  adalah ungkapan yang juga berlaku di dalam dunia kesehatan burung.  tJngkapan itu menjadi penting karena pengobatan pada burung lebih sulit  daripada mamalia. Hal ini berkaitan dengan masih jarangnya penelitian  mengenai kesehatan burung, terutama untuk burung liar, sehingga belum  dapat ditentukan jenis obat yang cocok dan dosis yang tepat bagi setiap  jenis burung. Oleh karena itu, ketentuan untuk pengobatan burung masih  menggunakan ukuran standar yang berlaku pada ayam, yang proporsinya  cukup berbeda dengan burung-burung peliharaan yang umumnya berasal dari  alam liar. Secara umum, beberapa hal berikut perlu diperhatikan dalam  perawatan dan kesehatan burung.
1. Burung harus dijauhkan dari  kondisi-kondisi penyebab stres, misalnya populasi yang terlalu padat di  dalam sangkar atau kemungkinan ada burung yang terlalu dominan.
2. Sangkar dijaga supaya tikus dan burung  gereja tidak sampai masuk ke dalamnya. Oleh karena itu, ukuran kawat  sangkar harus cukup rapat, spasi tidak lebih dari 2 cm.
3. Burung harus dihindarkan dari kondisi alam atau cuaca yang terlalu ekstrem, seperti kepanasan atau kedinginan.
4. Suplemen vitamin dan mineral harus diberikan secara teratur pada pakannya.
5. Kebersihan sangkar serta tempat pakan dan minum harus selalu terjaga.
6. Pakan yang diberikan harus dalam kondisi baik.
7. Kondisi burung diperiksa sekurang-kurangnya dua kali sehari, pada pagi dan sore hari.
KASUS PENYAKIT UMUM SAAT INI DAN CARA PENANGANANNYA  
(1). BURUNG MAKAN BULU SENDIRI
Ada beberapa kemungkinan burung matukin bulu sendiri.
Perilaku mematuki bulu sendiri ada yang normal dan tidak normal.
1. Perilaku yang normal biasanya  dilakukan sehabis mandi atau ketika burung ingin mandi dalam rangka  berhias diri dan merapikan bulu-bulunya. Bulu yang tidak sehat atau  patah-patah biasanya secara naluriah akan dibuang burung dengan cara  mencabutnya.
2. Perilaku yang tidak normal. Hal ini  akan menyebabkan burung botak-botak karena berlebihan. Hal ini  disebabkan banyak kemungkinan.
a. Anda menempatkan burung barangkali di  tempat yang terlalu kering udaranya. Cobalah dua hari sekali terutama  pada waktu udara panas, burung disirami air bersih dengan menggunakan  hand sprayer. Semprotkanlah pada burung dan sekitar kurungannya, tetapi  jangan sampai burung ketakutan. Jadi penyemprotan dilakukan pelan-pelan  dengan semprotan halus seakan-akan air hujan sepoi-sepoi basah.
b. Mungkin burung tersebut kekurangan  suatu macam vitamin dan mineral, juga mineral oil. Pemberian vitamin  dapat dilakukan dengan memasukkan ke dalam pakan atau air minum burung  tergantung bentuk vitamin dan mineral yang diberikan.
c. Mungkin karena adanya ektoparasit,  yaitu kutu mite dan flea. Untuk mengatasinya coba semprot dengan  hati-hati menggunakan insketisida yang bahan aktifnya pyrethrine.
d. Barangkali kandang kurang ventilasi dan sinar matahari. Upayakan untuk memperbaiki ventilasi dan pemasukan sinar ultarviolet.
Nah itu adalah jawaban seorang dokter  hewan. Kalau saran saya, untuk vitamin dan mineralnya ya tentu saya  sarankan BirdVit, atau BirdVina (produk baru Om Kicau yang belum  dilaunching secara luas tetapi sudah terbukti dan teruji di lapangan).
BirdVina merupakan cairan yang berisis semua vitamin yang dibutuhkan burung sekaligus trace mineral.
Mengapa saya menyarankan produk itu?
1. Karena saya tahu persis kandungannya dan tidak menyebut produk lain karena saya tidak tahu kandungan persisnya.
2. Om Dwi, penangkar lovebird Jogja sukses memulihkan bulu2 LBnya  yang makan bulu sendiri dengan terapi vitamin dan mineral sejenis.
Untuk obat semprot kutu dan ekstoparasit  lainnya saya menyarankan menggunakan Fresh Aves. Mengapa? Karena  kandungan zat aktif FreshAves adalah permethrine, yakni salah satu  keluarga dari senyawa kimia pyrethrine (permethrine, it belongs to the  family of synthetic chemicals called pyrethroids… wikipedia).
DAN SAYA BERANI MENJAMIN bahwa FreshAves  tidak dicampur dengan removal agar obat mudah merasuk ke bulu burung,  sebab removal terbukti melunturkan lapisan lilin/tanduk burung sehingga  membuat bulu rusak.
Catatan:
Lakukan keseluruhan cara mengatasi persoalan bulu pada LB Anda (soal  penempatan kandang, semprot, pemberian vitamin-mineral dan pembasmian  kutu dll) secara simultan. Dengan demikian bisa diharapkan 
(2) KAKI BERKERAK, BENGKAK KENA CACAR
 Benjolan  seperti daging tumbuh, baik besar atau kecil, kasar (berkeropeng)  maupun halus, sering kita jumpai pada bagian tubuh burung dan merpati.  Kalau Anda menemui hal seperti, baik di ruas kaki, muka, dekat paruh,  dan beberapa bagian lain yang terbuka, atau bahkan di dalam mulut  burung, tidak perlu panik meski harus segera melakukan tindakan  pengobatan.
Benjolan  seperti daging tumbuh, baik besar atau kecil, kasar (berkeropeng)  maupun halus, sering kita jumpai pada bagian tubuh burung dan merpati.  Kalau Anda menemui hal seperti, baik di ruas kaki, muka, dekat paruh,  dan beberapa bagian lain yang terbuka, atau bahkan di dalam mulut  burung, tidak perlu panik meski harus segera melakukan tindakan  pengobatan.Pada burung kenari misalnya, sering  tumbuh daging sebesar jewawut di sekitar paruh dan atau sekitar matanya.  Pada burung merpati misalnya, sering kita jumpai bejolan daging tumbuh  di dekat dubur, di sekitar paruh bahkan di dalam mulutnya.
Cacar
Untuk benjolan kecil seperti yang tumbuh  pada burung kenari, itulah yang sering disebut pox (cacar burung).  Karena tumbuh di kenari, maka disebut canary pox. Kalau dia tumbuh pada  burung merpati, disebut pigeon pox. Gejala lain yang muncul bisa berupa  kutil di sudut mulut dan kaki, tetapi paling fatal akibatnya adalah jika  tumbuh di saluran pernafasan (dipteri).
Penyakit ini disebabkan oleh virus cacar (avian poxvirus).
Untuk mengatasi hal ini, bisa dilakukan hal-hal sebagai berikut:
1. Karena canary pox disebabkan oleh virus dan dapat ditularkan oleh nyamuk, maka kurungan perlu diselimuti dan diisolasi.
2. Untuk mengantisipasi infeksi sekunder, olesi benjolan-benjolan tersebut dengan BirdCream sehari sekali selama sepakan.
Tumor
Ada juga benjolan, bahkan bisa berada di  dalam mulut, yang bukan disebabkan oleh cacar, tetapi oleh adanya  papilomatosis atau tumor tidak ganas pada kulit. Pada kasus lain, bisa  jadi itu disebabkan oleh adanya infeksi sejenis jamur yang disebut  Candida albicans.
Dalam kasus-kasus tersebut, perlu dilakukan:
1. Bagian yang mati atau membusuk dipotong (hati-hati apabila ada pendarahan), kemudian ditotol-totol dengan BirdCream. Lakukan pengolesan setiap hari sampai sembuh.
2. Berikan obat BirdBlown dengan cara pemakaian seperti disebutkan dalam brosur Om Kicau.
3. Burung sebaiknya dipisahkan untuk keperluan perawatan dan pemberian pakan bergizi baik, dengan kandungan vitamin dan mineral yang tinggi. Jika burung kesulitan makan, maka pakan bisa kita lolohkan.
Candida Albicans
Seperti disebutkan di atas, infeksi pada  mulut atau juga saluran pencernaan lain hingga sampai dubur, bisa  disebabkan oleh adanya infeksi Candida Albicans. Candida albicans adalah  jamur yang biasa tumbuh pada lingkungan yang memungkinkan dan pada  burung bisa mempengaruhi saluran pencernaan.
Seperti disebutkan dalam  pethealthna.lifelearn.com, hal itu merupakan penyebab umum dari apa yang  disebut “sour crop” atau “crop infection” (ingluvitis), terutama pada  burung muda. Penyebaran bisa melalui burung dewasa, air, lingkungan yang  terkontaminasi dan tangan manusia yang memberikan pakan. Bahkan  pemelihara burung, bisa sudah terinfeksi jamur ini, yang dikenal sebagai  infeksi ragi atau jamur.
Candida dapat menjadi penyebab primer  atau sekunder dari terjadinya infeksi. Candida dalam jumlah kecil,  biasanya dianggap sebagai penghuni umum/normal pada saluran pencernaan  burung. Gangguan atau ketidakseimbangan populasi bakteri di saluran  pencernaan bisa menyebabkan pertumbuhan cepat dari Candida.
Menangani infeksi candida dapat digunakan  obat antijamur. Atau lakukan pengobatan dengan mycostatin. Namun  demikian akan labih baik jika hal itu dilakukan pula dengan melakukan  sanitasi memakai FreshAves, menjaga kebersihan kebersihan makanan dan lingkungan burung Anda.
(3) BURUNG TIBA-TIBA LUMPUH
Saat ini banyak ditemui kasus burung  tiba-tiba seperti lumpuh, lemah tidak bertenaga dan hanya nyekukruk di  dasar sangkar, meski kalau diberi makan dia masih mau menyantapnya.
Kalau kondisi seperti ini, biasanya  antibiotik tidak bisa membantu. Burung seperti itu pada awalnya bukan  disebabkan terkena serangan mikroba dan karenanya tidak memerlukan  antibiotik untuk pengobatannya.
Hal seperti itu umumnya disebabkan burung  kekurangan asupan mineral, khususnya kalsium. Kekurangan salah satu  mineral akan membuat burung ngerdop karena tanpa mineral yang cukup,  maka vitamin dan makanan lain tidak akan terolah dengan baik di dalam  sistem pencernaan dan metabolisme burung.
Ketika burung kondisi ngedrop, maka muncullah anemia. Burung sangat lemas tidak bertenaga.
Hal pertama yang perlu dilakukan adalah  mengatasi anemianya dengan memberikan vitamin B12. Karena tidak ada  preparat tunggal B12, Om bisa memberikan vitamin B complex atau  multivitamin lainnya dengan kandungan B12 yang besar.
Pada saat yang sama, burung harus tetap  mendapatkan asupan makanan yang baik. Hanya saja, selama sistem  pencernaannya belum berfungsi normal, akan sulit bagi dia mendapatkan  energi yang cukup untuk bertahan hidup.
Jika burung masih mau makan dan dia adalah pemakan serangga, berikan saja kroto dengan ditaburi multivitamin, misalnya BirdVit.  Multivitamin yang dilarutkan ke air dan berharap burung mau meminumnya  adalah pekerjaan yang sia-sia karena yang terminum hanya sedikit.
PERHATIAN:
Usahakan pemberian apapun supaya masuk ke dalam pencernaan burung  tidak dengan cara dipegang. Sebab, burung dalam kondisi drop, jika  dipegang akan seperti tersentak karena tidak punya labirin dan hal ini  bisa menyebabkan kematian.
Drh Jatrmiko Jogja pernah mengatakan  kepada saya, untuk memberi asupan pakan burung seperti ini usahakan  dengan menggunakan injeksi yang ujungnya diganti dengan selang kecil.  Tetes-teteskan apa yang kita harapkan dikonsumsi burung itu di atas  paruh dengan harapan ada bagian yang masuk ke mulut burung dan terminum.
Repot memang, tetapi itulah cara terbaik yang pernah disarankan dokter hewan.
Drh Dharmojono, konsultan perburungan di  majalah Infovet pernah menulis, burung dalam kondisi sakit, jika  tertekan di bagian dada bisa langsung tersedak dan mati di tangan kita.
(4) BURUNG TERKENA SNOT
Gejala dan tanda-tandanya sebagai berikut:
- Mata Love Bird berair dan seperti selalu menangis.
- Burung yang sakit selalu menggosok-gosokkan matanya ke tangkringan.
- Mata membengkak dan memerah disekitar kelopak mata bagian luar.
- Kotoran (feses) berwarna tidak normal, putih encer dan berbau tidak sedap.
- Nafsu makan turun drastis. Sehingga burung kurus, lemah dan selalu mengantuk.
- Dalam dua minggu, burung burung yang sakit tersebut mati.
Penyebab
1. Kandang yang tidak bersih.
2. Sirkulasi udara yang buruk.
3. Penggunaan obat antibiotika yang tidak tepat.
Solusi yang kita berikan adalah:
a. Selalu bersihkan kandang secara rutin dan berkala.
b. Semprot kandang dan semua ornamen kandang dengan disinfektan seperti FreshAves.
c. Perkuat daya tahan tubuh burung (imum) dengan pemberian multivitamin dan multimineral yang bermutu baik, seperti BirdVit.
d. Untuk burung yang sakit, segera obati dengan obat StopSnot.
Penggunaan StopSnot dilakukan  sesuai petunjuk yang diberikan pada brosur. Selama pengobatan, burung  ditempatkan di sangkar yang diberi lampu sebagai penghangat. Selain itu,  sehari sekali, bagian yang bengkak diusap-usap perlahan dengan kain  lembut yang dibasahi dengan air hangat.
(5) BURUNG SERAK, KEHILANGAN SUARA KARENA INFEKSI SALURAN PERNAFASAN
A. Psittacosis 
Psittacosis adalah salah satu penyebab  burung serak atau bahkan kehilangan suara. Menurut dokumentasi dalam New  South Wales Multicultural Health Communication Service  (mhcs.health.nsw.gov.au) psittacosis adalah penyakit langka yang  biasanya ditularkan burung kepada manusia dan disebabkan oleh kuman yang  bernama Chlamydia psittaci.
Bagaimana penyebaran penyakit ini?
 Pada umumnya infeksi terjadi kalau orang  menghirup kumannya – biasanya dari kotoran kering burung yang terkena  infeksi. Orang juga dapat terkena karena berciuman ‘mulut dan paruh’  dengan burung atau menangani bulu dan sel badan burung yang terkena  penyakit. Tidak ada bukti bahwa Psittacosis menular di antara sesama  manusia.
Semua jenis burung rentan terhadap  infeksi tapi yang dipelihara (misalnya beo, betet dan kakaktua) dan  unggas (kalkun dan bebek) adalah yang paling sering menularkan penyakit  ini pada manusia.
Bagimana gejala psittacosis?
 Selang waktu dari burung yang terkena kuman dan perkembangan gejalanya tidak menentu, yakni antara 4-15 hari.
Burung yang terkena serangan ini kadang  tidak menunjukkan tanda yang signifikan karena burung hanya terlihat  lesu kehilangan suara atau serak. Pada banyak kasus, burung juga  bersin-bersin atau batuk bahkan sulit bernafas, beringus, dan kadang  juga disertai mencret.
Menangani serak dan hilang suara pada burung
 Pisahkan burung dari burung yang lain agar  tidak menularkan penyakit ini lalu diobati dengan antibiotika dan kuman  di sangkarnya dibasmi.
Untuk obat bagi burung yang terkena serangan psittacosis atau terkena serak dan hilang suara bisa diberikan BirdBlown secara teratur dan konsisten sesuai penjelasan dalam brosur.  
Lakukan pembasmian semua parasit dan jamur serta mikroba di sekitar lingkungan burung dengan FreshAves.
B. Infeksi lain saluran pernafasan
Selain serak atau hilang suara karena  psittacosis, serangan parasit dan mikroba lain di saluran pernafasan  juga akan menyebabkan burung serak atau kehilangan suara.
Untuk pengobatan secara cepat, bisa digunakan BirdTwitter. BirdTwitter  adalah larutan oral yang mengandung zat antiparasit baik ekstro maupun  endo penyebab burung serak, sesak nafas dan macet bunyi.
(6) BURUNG KURANG GACOR DAN KURANG POWER
Burung yang kurang gacor padahal kondisi  fisik terlihat bagus, dalam banyak hal memang bukan karena terserang  penyakit. Namun hal itu disebabkan karena kurang maksimalnya kerja  sistem metabolisme tubuh. Ada pula hal itu disebabkan karena burung  kurang birahi, atau sedang dalam masa rekondisi sehabis mabung, atau  bisa juga kegemukan.
Berikut ini beberapa penyebab burung kurang gacor dan cara mengatasinya:
1. Tidak gacor karena kegemukan sehabis masa mabung, bisa gunakan BirdSlim. BirdSlim  adalah larutan oral yang mengandung Carnitine HCL, Sorbitol, Magnesium  Sulfat dan Extract Vegetable untuk memecah lemak pada burung yang  kegemukan tetapi menjagi nafsu makan tetap terjaga, memperbaiki  efisiensi pakan, mengatasi stress karena temperature panas dan penyakit,  penyedia energy, meningkatkan pertumbuhan dan reproduksi, memperbaiki  fungsi hati dan ginjal serta menjaga kondisi fit pada burung.
2. Tidak gacor karena pada dasarnya  kekurangan asupan pakan yang seimbang. Burung yang terlihat sehat,  langsing, tetapi tidak gacor atau selalu nggembos di tengah jalan jika  ditrek, bisa diatasi dengan pemberian BirdPower. BirdPower mengandung ATP dan vitamin lengkap serta mineral yang memang ditujukan untuk membuat burung gacor dan fit.
(7) GANGGUAN REPRODUKSI: TIDAK SEGERA JODOH, TIDAK BERTELUR, TELUR GAGAL MENETAS
 Gangguan reproduksi memang bukan suatu “penyakit”. Jika  burung Anda terlihat sehat dan fit tetapi tidak juga segera jodoh  ketika dijodohkan, tidak juga bertelur meski sudah terlihat jodoh, atau  terjadi perkawinan tetapi telur kosong melulu, maka hal itu pertanda  bahwa burung Anda kekurangan hormon reproduksi.
Pada burung jantan, hal itu bisa diatasi  dengan pemberian hormon stimulan reproduksi berupa hormon testosteron,  untuk memacu kerja testis menghasilkan testosteron dalam jumlah yang  cukup untuk berlangsungnya reproduksi.
Sementara untuk burung betina perlu  diberi hormon perangsang pada kerja kelenjar estrogen agar burung betina  siap dibuahi dan sukses dalam pembuahan.
Dalam taraf penjodohan, Anda bisa  menggunakan BirdMature atau untuk burung yang sangat bermasalah dalam  penjodohan Anda bisa memberikan BirdHormon. BirdHormon  adalah testomin untuk burung jantan dan betina yang terbuat dari  tumbuh-tumbuhan pilihan yang diekstrak secara modern.
Sulit mabung:
Jika burung Anda tidak segara mabung  padahal seharusnya sudah terjadi, maka bisa diduga hal itu disebabkan  burung kekurangan mineral untuk berlangsungnya proses molting secara  wajar.
Untuk memulai proses molting (agar bulu segara rontok) Anda bisa menggunakan BirdMolt-Pre. PreMolt  berisi 3 mineral esensial yang diperlukan untuk membuka pori-pori kulit  di sekitar pangkal bulu sehingga bulu mudah terlepas. 
Bulu sulit tumbuh atau botak:
Jika burung Anda botak sehabis terkena serangan kutu (baik mite ataupun flea) atau lambat dalam pertumbuhan bulu, Anda bisa menggunakan BirdMolt-Post. BirdMolt-Post  berisi multivitamin dan mineral yang membantu pembentukan metionin dan  sistin yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan bulu.
UNTUK PENGGUNAAN SEMUA PRODUK KESEHATAN  BURUNG, ATAU JIKA ANDA SULIT MENENTUKAN PILIHAN PRODUK APA YANG TEPAT  UNTUK PROBLEM BURUNG ANDA, OM KICAU SELALU SIAP MEMBANTU.
Banyak  sekali keluhan yang saya terima mengenai kondisi burung yang sakit,  tidak gacor, tidak mau “jalan” di lomba, tidak mau segera berproduksi  ketika ditangkarkan dan sebagainya.
Umumnya, para penghobi burung tidak bisa  menjelaskan secara pasti bagaimana awal mula hal itu terjadi. Kalau  burung sakit misalnya, ada yang hanya menyebutkan burung nyekukruk,  burung mengembang bulunya, burung cuma tidur alias ngantukan, burung  pilek, burung batuk-batuk atau burung bersin-bersin, atau juga cuma  menduga-duga burung cacingan, kreminan, burung kena kutu (kutuan) dan  sebagainya.
 Kalau misalnya sobat kicau mania menduga  burung cacingan (burung diserang cacing) juga tidak bisa menyebutkan  ciri-cirinya. Kadang cuma dibilang burung mencret, burung beraknya  putih, burung beraknya cair, dan sebagainya. Memang harus kita akui,  diagnosa yang tepat untuk burung sakit harus tepat sehingga tepat pula  pemberian obatnya.
Kalau misalnya sobat kicau mania menduga  burung cacingan (burung diserang cacing) juga tidak bisa menyebutkan  ciri-cirinya. Kadang cuma dibilang burung mencret, burung beraknya  putih, burung beraknya cair, dan sebagainya. Memang harus kita akui,  diagnosa yang tepat untuk burung sakit harus tepat sehingga tepat pula  pemberian obatnya.Banyak sekali saat ini beredar obat untuk  bangsa burung atau unggas di pasaran. Hanya saja, kebanyakan adalah  obat untuk ayam atau jenis unggas yang biasa dipelihara orang. Obat  khusus burung atau obat burung, tidak banyak diproduksi di dalam negeri.  Kalau ada yang memproduksi, biasanya hanya berupa suplemen burung  dengan iming-iming burung gacor, burung berkicau terus, dan juga  dijanjikan bisa membuat burung macet bunyi menjadi bunyi gacor  owor-owor.
Malah ada beberapa di antaranya yang  sifatnya perangsang bunyi burung. Ya, sifatnya sekadar doping — doping  burung, yang akibatnya sering fatal. Suara burung bisa menjadi mengecil,  suara burung bisa hilang, bahkan burung tak bisa bersuara.  Kadang-kadang akibatnya lebih fatal lagi, burung mati, burung KO  sia-sia.
Begitu juga untuk vitamin burung,  banyak mereka yang menggunakan vitamin untuk ayam, baik itu vitamin  tunggal maupun multivitamin (multi vitamin). Demikian juga dengan  mineral burung, banyak yang menggunakan mineral untuk ayam sebagai  mineral untuk burung, baik yang hanya beberapa mineral maupun  multimineral.
Berkaitan dengan hal itulah, saya mencoba  mencari dari berbagai produsen obat-obatan untuk hewan ternak dan saya  mintakan formula khusus obat untuk burung. Lebih tepatnya lagi adalah  formula produk kesehatan yang lebih berfuingsi sebagai perawatan  sehingga burung terjaga staminanya dan tidak perlu obat.
Di luar masalah itu, ada ancaman yang nyata terhadap kesehatan burung yang selama ini kurang menjadi perhatian. Ya, tidak lain tidak bukan adalah kutu burung dan cacing burung.
Burung yang terlihat sakit-sakitan,  nyekukruk, burung keluar air dari matanya (mata berair atau rembes)  misalnya, kadang disebabkan oleh serangan cacing. Kadang pula, hal itu  disebabkan oleh infeksi yang ditimbulkan oleh luka akibat gigitan kutu  burung.
Oke, dalam melayani keinginan penghobi  dan penangkar burung akan kesehatan dan top performa burung, Om Kicau  sudah meluncurkan beberapa produk kesehatan dan pencegahan penyakit  untuk burung. Produk itu memang dikhususkan untuk burung mulai anis  merah, anis kembang, branjangan, cucak ijo (cucak hijau), cucakrowo  (cucak rawa), pentet, kenari (dan berbagai jenis finch lain), paruh  bengkok seperti lovebird (love bird /LB), nuri, kakaktua, parkit dan  juga burung peliharaan kesayangan seperti beo dan burung-burung lainnya.
Sebelum kita berbicara mengenai hal itu semua, 
sebaiknya Anda lihat juga mengenai RAHASIA BURUNG JAWARA.
sebaiknya Anda lihat juga mengenai RAHASIA BURUNG JAWARA.
Semoga Menghibur dan Bermanfaat,
Di Poskan Oleh : www.armhando.com .
Berita Aneh,Unik,Lucu,Hot Terbaik dan Terbaru.
[sumber;http://jejaring2012.blogspot.com]




