Rabu, 29 Agustus 2012

Permen Antioksidan Dari Alpukat Karya Mahasiswa UNY



Dua mahasiswa Jurusan Pendidikan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta, Fransiscus Iwan Susilo, dan Niken Istikhari Muslihah mengolah alpukat  menjadi permen antioksidan.

"Alpukat mengandung zat-zat yang sangat berguna bagi kesehatan manusia. Alpukat yang masuk dalam keluarga Lauraceae itu, fungsinya tidak sekadar sebagai pengenyang perut karena kandungan lemak tak jenuhnya, tetapi juga sebagai antioksidan yang baik," kata Niken Istikhari Muslihah di Yogyakarta, Rabu, (29/8).

Menurutnya, buah berbentuk oval ini mengandung vitamin E dan A dalam jumlah besar. Selain itu, alpukat juga dapat digunakan untuk menurunkan kadar kolesterol darah dengan kandungan flavonoid dan tanin, serta dapat diandalkan sebagai penetral radikal bebas dan mengurangi kerusakan sel dalam tubuh.

"Pada umumnya buah alpukat hanya dikonsumsi sebagai campuran dari minuman atau diolah menjadi kosmetik, padahal ada nilai lebih jika diolah lagi menjadi suatu produk makanan yang bisa dikonsumsi orang di mana pun mereka berada. Salah satunya adalah dengan memanfaatkannya menjadi permen," tambah Niken.

Ia mengatakan proses pembuatan permen antioksidan dilakukan dengan cara 200 mililiter ekstrak etanol alpukat dimasak hingga mendidih, kemudian ditambah dengan 50 mililiter air untuk menghilangkan etanol yang masih tertinggal di dalam ekstrak tersebut.

"Selanjutnya ditambahkan 100 gram gula dan 0,75 gram glukosa. Dalam proses ini dilakukan pengadukan hingga mengental, setelah mengental adonan permen ditambah dengan lima tetes essen kemudian dicetak," katanya.

Fransiscus Iwan Susilo mengatakan untuk pembuatan ekstrak etanol dilakukan dengan cara alpukat sebanyak 500 gram diblender hingga lembut, kemudian ditambah dengan satu liter etanol dan mengaduk hingga homogen.

Menurutnya, campuran tersebut didiamkan selama empat hari kemudian diambil filtratnya. Filtrat diendapkan selama satu hari, dan menguapkan pelarut dengan menggunakan "vacuum rotary evaporator".

"Ekstrak yang diperoleh dibuat variasi konsentrasi dengan pelarut akuades, yakni sebesar 25 persen, 50 persen, 75 persen, dan 100 persen. Variasi konsentrasi tersebut diuji kadar antioksidannya," katanya.

Ia mengatakan kandungan antioksidan pada ekstrak etanol alpukat diperoleh kadar antioksidan rata-rata sebesar 8,6 persen. Pada sampel B (konsentrasi 50 persen) diperoleh kadar antioksidan rata-rata sebesar 10,9 persen.

Sementara pada sampel C (konsentrasi 75 persen) diperoleh kadar antioksidan rata-rata sebesar 12,9 persen dan pada sampel D (konsentrasi 100 persen) diperoleh kadar antioksidan rata-rata sebesar 14,1 persen. (Ant)




sumber
◄ Newer Post Older Post ►