Selasa, 28 Agustus 2012

Masalembo, Misteri Segitiga Bermuda di Indonesia

“Segitiga Masalembo: Pulau Bawean – Kota Majene – Kepulauan Tengah, kadang terjadi arus laut dan angin yang mengalir akibat adanya perbedaan tekanan dalam siklus harian ataupun tahunan (monsoon) lalu keduanya bertemu menjadi satu mirip layaknya tornado, badai, hurricane ataupun typhoon namun dalam putaran yang lambat tapi tiba-tiba berpindah arah.”



Dua kecelakaan lalulintas pada transportasi udara dan laut di daerah Masalembu atau lebih dikenal Masalembo ini, pada beberapa tahun terakhir sangat memprihatinkan.

Tampomas-II saat tenggelam pada tanggal 27 Januari 1981 di perairan Masalembo

Yang pertama, kecelakaan lalulintas laut yang menimpa kapal laut Senopati Nusantara pada tanggal 29 Desember 2006.

Kemudian pada tanggal 1 Januari 2007 kecelakaan pesawat udara Adam Air penerbangan 574 dengan nomer ekor PK-KKW. (lihat lokasi blackbox) (lihat video Adam Air, NatGeo TV Air Crash Investigation, text bahasa Indonesia)

Dan disusul pada bulan Juli oleh kecelakaan transportasi laut KM Mutiara Indah yang tenggelam di perairan Masalembo pada tanggal 19 Juli 2007.

Adam Air penerbangan 574 dengan nomer ekor PK-KKW yang hilang di perairan Masalembo pada tanggal 1 Januari 2007, sedang taxiing menuju runway.

Tujuh hari kemudian pada tanggal 27 Juli 2007 disusul tenggelamnya KM Fajar Mas, juga di perairan Masalembo.

Belum sebulan setelah peristiwa itu, tenggelam lagi KM Sumber Awal di perairan yang sama pada 16 Agustus 2007.

Lalu dua tahun kemudiann pada tahun 2009 dihari Minggu 11 Januari dini hari, ada juga musibah KM Teratai Prima yang tenggelam di perairan yang sama.

Kapal Roro (ferry) Senopati Nusantara yang juga tenggelam di perairan Masalembo pada tanggal 29 Desember 2006

Semuanya diduga terjadi pada lokasi yang sama berdekatan juga di Laut Jawa bagian timur dan di seputar perairan kepulauan Masalembo.

Bahkan pada awalnya KM Tampomas II juga terbakar dilaut dan karam di daerah yang sama pada tanggal 27 Januari 1981. (lihat lokasi peta satelit []Wikimapia - Let's describe the whole world!)

Kenapa pada bulan-bulan yang sama ya? Mungkin karena memang bulan-bulan tersebut merupakan bulan-bulan puncak peralihan atau perubahan musim seantero Indonesia yang kepulauannya berada di sekitar katulistiwa.

Masalembo Triangle
Tetapi kenapa kejadian kecelakaan ini di lokasi yang kira-kira sama ? Mungkin hanya kebetulan saja, atau…?

Pulau Masalembo sebenarnya sebuah pulau kecil yang berada di ujung Paparan Sunda.

Pulau-pulau kecil ini berada di daerah “pertigaan” laut yaitu Laut Jawa yang horisontal dari barat ke timur dan Selat Makassar yang memotong secara vertikal utara ke selatan.

Pola kedalaman laut di Segitiga Masalembo ini sangat jelas menunjukkan bentuk segitiga yang nyaris sempurna berupa segitiga sama sisi.

KM Teratai Prima tenggelam di perairan Masalembo, Majene 11 Januari 2009

Pada peta kedalaman laut atau peta bathymetri dapat dilihat adanya bentuk kepulauan yang berbentuk segitiga.

Setelah peristiwa-peristiwa kecelakaan transportasi laut dan udara, wilayah yang terdiri beberapa pulau-pulau ini kadang sebut sebagai “Segitiga Masalembo” atau “The Masalembo Triangle“. (lihat lokasi peta satelit)

Ada apa saja di daerah seputaran Segitiga Masalembo ini? Coba kita buka-buka dikit-dikit ya. Tapi jangan mengharap banyak dari sisi mistisnya, akan lebih banyak diurai sisi kebumian dan kelautannya saja.

Dua kecelakaan lalulintas pada transportasi udara dan laut di daerah Masalembu atau lebih dikenal Masalembo ini, pada beberapa tahun terakhir sangat memprihatinkan.

Tampomas-II saat tenggelam pada tanggal 27 Januari 1981 di perairan Masalembo

Yang pertama, kecelakaan lalulintas laut yang menimpa kapal laut Senopati Nusantara pada tanggal 29 Desember 2006.

Kemudian pada tanggal 1 Januari 2007 kecelakaan pesawat udara Adam Air penerbangan 574 dengan nomer ekor PK-KKW. (lihat lokasi blackbox) (lihat video Adam Air, NatGeo TV Air Crash Investigation, text bahasa Indonesia)

Dan disusul pada bulan Juli oleh kecelakaan transportasi laut KM Mutiara Indah yang tenggelam di perairan Masalembo pada tanggal 19 Juli 2007.

Adam Air penerbangan 574 dengan nomer ekor PK-KKW yang hilang di perairan Masalembo pada tanggal 1 Januari 2007, sedang taxiing menuju runway.

Tujuh hari kemudian pada tanggal 27 Juli 2007 disusul tenggelamnya KM Fajar Mas, juga di perairan Masalembo.

Belum sebulan setelah peristiwa itu, tenggelam lagi KM Sumber Awal di perairan yang sama pada 16 Agustus 2007.

Lalu dua tahun kemudiann pada tahun 2009 dihari Minggu 11 Januari dini hari, ada juga musibah KM Teratai Prima yang tenggelam di perairan yang sama.

Kapal Roro (ferry) Senopati Nusantara yang juga tenggelam di perairan Masalembo pada tanggal 29 Desember 2006

Semuanya diduga terjadi pada lokasi yang sama berdekatan juga di Laut Jawa bagian timur dan di seputar perairan kepulauan Masalembo.

Bahkan pada awalnya KM Tampomas II juga terbakar dilaut dan karam di daerah yang sama pada tanggal 27 Januari 1981. (lihat lokasi peta satelit []Wikimapia - Let's describe the whole world!)

Kenapa pada bulan-bulan yang sama ya? Mungkin karena memang bulan-bulan tersebut merupakan bulan-bulan puncak peralihan atau perubahan musim seantero Indonesia yang kepulauannya berada di sekitar katulistiwa.

Masalembo Triangle
Tetapi kenapa kejadian kecelakaan ini di lokasi yang kira-kira sama ? Mungkin hanya kebetulan saja, atau…?

Pulau Masalembo sebenarnya sebuah pulau kecil yang berada di ujung Paparan Sunda.

Pulau-pulau kecil ini berada di daerah “pertigaan” laut yaitu Laut Jawa yang horisontal dari barat ke timur dan Selat Makassar yang memotong secara vertikal utara ke selatan.

Pola kedalaman laut di Segitiga Masalembo ini sangat jelas menunjukkan bentuk segitiga yang nyaris sempurna berupa segitiga sama sisi.

KM Teratai Prima tenggelam di perairan Masalembo, Majene 11 Januari 2009

Pada peta kedalaman laut atau peta bathymetri dapat dilihat adanya bentuk kepulauan yang berbentuk segitiga.

Setelah peristiwa-peristiwa kecelakaan transportasi laut dan udara, wilayah yang terdiri beberapa pulau-pulau ini kadang sebut sebagai “Segitiga Masalembo” atau “The Masalembo Triangle“. (lihat lokasi peta satelit)

Ada apa saja di daerah seputaran Segitiga Masalembo ini? Coba kita buka-buka dikit-dikit ya. Tapi jangan mengharap banyak dari sisi mistisnya, akan lebih banyak diurai sisi kebumian dan kelautannya saja.

Dasar laut Indonesia di Masalembo Triangle

Pertemuan ARLINDO (Arus Laut Indonesia)

Indonesian Throughflow (ARLINDO), indicate the relationship between the relationship between ARLINDO and El-Nino Southern Oscillation (ENSO) (Source, Gordon, A., 1998)

Dibawah ini digambarkan arus laut di Indonesia, terutama Indonesia Timur. Coba perhatikan arus yang melewati Segitiga Masalembo ini.

Pertemuan ARLINDO (Arus Laut Indonesia)

Indonesian Throughflow (ARLINDO), indicate the relationship between the relationship between ARLINDO and El-Nino Southern Oscillation (ENSO) (Source, Gordon, A., 1998)

Dibawah ini digambarkan arus laut di Indonesia, terutama Indonesia Timur. Coba perhatikan arus yang melewati Segitiga Masalembo ini.


Pertemuan ARLINDO (Arus Laut Indonesia) termasuk "Masalembo Triangle"
Pada bagian atas (garis hijau) menunjukkan air laut mengalir dari barat memanjang di Laut Jawa, berupa monsoonal stream atau arus musiman.

Arus ini sangat dipengaruhi oleh cuaca dan musim. Sedangkan dari Selat Makassar ada arus lain dari utara yang merupakan thermoklin , atau aliran air laut akibat perbedaan suhu lautan. Kedua arus ini bertemu di sekitar Segitiga Masalembo.

KM Mutiara Indah tenggelam di perairan Masalembo 19 Juli 2007

Walau gerakannya tak kencang, namun tentu saja arus ini akan sangat mempengaruhi pelayaran laut diwilayah ini. Tentunya arus musiman ini sangat dipengaruhi juga oleh suhu air laut akibat pemanasan matahari.

Perlu diingat bahwa lintasan matahari bergerak bergeser ke-utara-selatan-utara dengan siklus tahunan. Itulah sebabnya pada sekitar bulan Januari merupakan saat perubahan arus musiman (monsoon).

Apa menariknya dari ARLINDO ini ? Arus ini membawa air laut dingin dari Samudra Pasifik ke Samudera Indonesia dengan debit kira-kira hingga 15 juta meterkubik per detik! Dan hampir keseluruhannya melalui Selat Makassar.

Pencarian KM Fajar Mas yang tenggelam di perairan Masalembo 27 Juli 2007 lalu disusul tenggelamnya KM Sumber Awal yang tenggelam di perairan yang sama pada 16 Agustus 2007

Tentunya aliran air sebesar ini bukan sekedar aliran air saja. Banyak aspek lain yang ikut mengalir dengan aliran air sebanyak itu, misalnya akan terdapat pula aliran ikan-ikan laut, aliran sedimen laut dan juga aliran temperatur air.

Apa saja hubungan efek aliran ini dengan proses kelautannya sendiri? Tentunya banyak sekali.

Jika digambarkan secara mudah, barangkali profil Selat Makassar dapat dilihat seperti dibawah ini.


Pada profil dasar selat Makassar diatas terlihat batuan Kalimantan dan batuan Sulawesi berbeda, hal ini disebabkan karena adanya perbedaan mencolok antara Indonesia barat dengan Indonesia Timur.
 
 
 
◄ Newer Post Older Post ►