Ada sebuah desa kecil di China yang bernama Desa Zisiqiao desa ini banyak sekali dihuni oleh para ular sehinga orang sekitar menjuluki desa ini sebagai desa raja ular.
Mengapa begitu banyak ular berbisa dibiarkan hidup di desa ini? Karena ular merupakan sumber mata pencaharian penduduk Zisiqiao. Ular sangat berharga nilainya jika di jadikan obat tradisioanl China sehinga membuat harga ular sangat mahal. Nah hal inilah yang membuat warga desa Zisiqiao memilih profesi sebagai peternak ular ular.
Mengapa begitu banyak ular berbisa dibiarkan hidup di desa ini? Karena ular merupakan sumber mata pencaharian penduduk Zisiqiao. Ular sangat berharga nilainya jika di jadikan obat tradisioanl China sehinga membuat harga ular sangat mahal. Nah hal inilah yang membuat warga desa Zisiqiao memilih profesi sebagai peternak ular ular.
Beberapa peternakan ular yang sudah terkenal dapat meraup untung puluhan ribu dolar dari bisnis menguntungkan ini.
Namun bekerja sebagai peternak ular bukan lah pekerjaan yang mudah resiko tergigit ular bisa saja mengancam para peternak namun penghasilan yang sangat besar sepertinya sepadan dengan resiko yang didapat.
Kisahnya Berawal dari...
Awal mula desa ini menjadi tempatnya ternak ular berasal dari seorang pria bernama Yang Hongchang, ketika itu Yang mengalami sakit yang luar biasa di area pinggangnya dan dokter manyarankan untuk meminum ramuan dari ular untuk mengobati sakitnya, namun karena tidak memiliki uang untuk membeli ular, Yang kemudian mencari ular liar disekitar desanya untuk membuat obat ramuan penyakitnya.
Setelah minum ramuan itu, ternyata sakit Yang sembuh. Kemudian Yang mulai mencari ular untuk obat. Namun Yang sadar dengan menangkap ular di alam akan bisa membuat ular punah, lalu Yang berpikir untuk membuat usaha peternakan ular sendiri dengan modal 10.000 yuan dan membuka peternakan ular di belakang rumahnya pada tahun 1985.
Percobaan pertamanya terbukti berhasil, lalu ia pun terus berusaha untuk mengembangkan usahanya itu. Pada tahun 1987, ia berhasil menetaskan sekitar 30.000 telur ular dan menjual ular yang masih bayi seharga 80.000 yuan (Rp 124 juta).
Nah dari keuntungan yang sangat besar inilah membuat warga lain di desa ini mengikuti jejak yang untuk berternak ular. Dengan demikian, jadilah sekarang Zisiqiao sebagai desa ular.
Namun bekerja sebagai peternak ular bukan lah pekerjaan yang mudah resiko tergigit ular bisa saja mengancam para peternak namun penghasilan yang sangat besar sepertinya sepadan dengan resiko yang didapat.
Kisahnya Berawal dari...
Awal mula desa ini menjadi tempatnya ternak ular berasal dari seorang pria bernama Yang Hongchang, ketika itu Yang mengalami sakit yang luar biasa di area pinggangnya dan dokter manyarankan untuk meminum ramuan dari ular untuk mengobati sakitnya, namun karena tidak memiliki uang untuk membeli ular, Yang kemudian mencari ular liar disekitar desanya untuk membuat obat ramuan penyakitnya.
Setelah minum ramuan itu, ternyata sakit Yang sembuh. Kemudian Yang mulai mencari ular untuk obat. Namun Yang sadar dengan menangkap ular di alam akan bisa membuat ular punah, lalu Yang berpikir untuk membuat usaha peternakan ular sendiri dengan modal 10.000 yuan dan membuka peternakan ular di belakang rumahnya pada tahun 1985.
Percobaan pertamanya terbukti berhasil, lalu ia pun terus berusaha untuk mengembangkan usahanya itu. Pada tahun 1987, ia berhasil menetaskan sekitar 30.000 telur ular dan menjual ular yang masih bayi seharga 80.000 yuan (Rp 124 juta).
Nah dari keuntungan yang sangat besar inilah membuat warga lain di desa ini mengikuti jejak yang untuk berternak ular. Dengan demikian, jadilah sekarang Zisiqiao sebagai desa ular.
Sumber:
gaptekupdate
gaptekupdate