Perjalanan Menembus Waktu dengan Mesin Waktu (5)
Pada tahun 1963, Ezra Newman, Theodore Unti, dan Louis Tamburino menemukan suatu pemecahan yang baru – dan lebih gila dari pemecahan Godel - atas persamaan matematik Einstein. Pemecahan mereka tidak berdasarkan suatu alam semesta yang berotasi dan berisi debu, seperti yang dikatakan Kurt Godel, tapi yang, di permukaannya, mirip suatu lubang hitam.
CTC dan Perjalanan Menembus Waktu
Sama dengan pemecahan Godel, alam semesta ketiga fisikawan tadi membuka kemungkinan bagi CTC dan perjalanan menembus waktu. Tapi mereka bertiga mengajukan gagasan yang lebih berkembang dari gagasan Godel: ketika mengitari lubang hitam sebanyak 360 derajat, Anda tidak akan berhenti di tempat Anda mulai perjalananmu pertama kali. Yang sebenarnya terjadi, Anda seperti hidup di suatu alam semesta model Riemann; Anda akan kembali pada lembaran lain dari alam semesta. Topologi (ilmu tentang sifat-sifat geometrik) dari suatu alam semesta model Newman-Unti-Tamburino bisa dibandingkan dengan hidup pada suatu tangga rumah berbentuk spiral. Kalau kita bergerak 360 derajat keliling tangga ini, kita tidak akan tiba pada titik yang sama tempat kita mulai bergerak, tapi pada anak tangga lain dari tangga rumah tadi. Hidup dalam suatu alam semesta macam ini akan melampaui mimpi buruk kita yang paling menakutkan karena akal sehat kita menjadi kacau sekali. Sesungguhnya, alam semesta yang aneh ini begitu ekstrimnya sehingga ia segera dijuluki alam semesta NUT; ini bukan saja huruf pertama nama marga ketiga penciptanya melainkan juga suatu kata Inggris sehari-hari untuk menyebut (secara berkelakar) seseorang yang sakit jiwa alias sinting.
Ezra T. Newman, salah seorang fisikawan yang ikut meneliti kemungkinan mengadakan perjalanan menembus waktu.
Mula-mula, para ahli teori relativitas menolak pemecahan NUT dengan cara yang sama mereka menolak pemecahan Godel. Menurut para relativis, alam semesta kita tampaknya tidak berkembang sesuai cara yang diramalkan pemecahan NUT; karena itu, pemecahan mereka bertiga diabaikan karena alasan eksperimental. Akan tetapi, sesudah beberapa dasawarsa, timbul suatu banjir pemecahan-pemecahan aneh macam itu atas persamaan-persamaan matematik Einstein yang memampukan perjalanan menembus waktu. Di awal 1970-an, Frank J. Tipler dari Universitas Tulane di New Orleans, Amerika Serikat, menganalisis ulang suatu pemecahan tua atas persamaan-persamaan Einstein sebagaimana yang ditemukan W.J. van Stockum pada tahun 1936, bahkan sebelum munculnya pemecahan Godel. Pemecahan ini berasumsi bahwa ada sebuah silinder yang berotasi dan yang panjangnya tak terkira. Secara cukup mengejutkan, Tipler mampu menunjukkan bahwa pemecahan ini pun melanggar kausalitas.
Frank J. Tipler
Bahkan pemecahan Roy Kerr, seorang matematikawan Selandia Baru, ditunjukkan sebagai pemecahan yang memungkinkan perjalanan menembus waktu. Pemecahannya mewakili pemerian yang paling realistik secara fisikal tentang lubang-lubang hitam di luar angkasa. Kapal-kapal ruang angkasa yang digerakkan oleh roket dan melewati pusat lubang hitam Kerr (dengan asumsi kapal-kapal itu tidak dihancurkan dalam perjalanannya) bisa melanggar kausalitas.
Roy Kerr
Teori Kerr berawal dari tahun 1963 ketika dia menemukan suatu pemecahan yang tepat atas persamaan-persamaan matematik Einstein. Dia berasumsi bahwa bintang apa pun yang ambruk akan berpusing-pusing. Sebuah bintang yang berotasi akan berakselerasi ketika ia mulai ambruk.
Kerr menemukan bahwa sebuah bintang yang padat dan berotasi tidak ambruk menjadi suatu titik. Yang sebenarnya terjadi, bintang yang berpusing-pusing itu menjadi rata sampai ia akhirnya dipadatkan menjadi suatu cincin, dengan ciri-ciri yang menarik. Seandainya sebuah satelit ditembakkan ke dalam lubang hitam (yang dibentuk oleh sebuah bintang yang ambruk ) dari samping, satelit itu akan mengenai cincin itu dan dihancurkan sama sekali. Masih ada apa yang bisa disebut suatu “cincin maut”, yang mengelilingi pusat lubang hitam itu. Akan tetapi, seandainya sebuah satelit ruang angkasa ditembakkan ke dalam cincin itu dari atas atau bawah lubang hitam itu, satelit itu akan mengalami suatu lengkungan yang luas tapi terbatas; yaitu, forsa gravitasional tidak akan ananta.
Pemecahan Kerr menghasilkan suatu kesimpulan yang agak mengejutkan. Pemecahannya berarti satelit ruang angkasa apa pun yang ditembakkan ke dalam sebuah lubang hitam yang berpusing-pusing sepanjang sumbu rotasinya boleh jadi, secara mendasar, bertahan terhadap medan gravitasional yang sangat besar tapi terbatas di pusat lubang hitam itu. Satelit itu langsung melaju ke alam semesta lain yang mencerminkan alam semesta kita (mirror universe) tanpa dihancurkan oleh lengkungan yang ananta.
Alam semesta cerminan adalah suatu gagasan utama yang berkembang dari teori ilmu fisika kuantum tentang alam semesta paralel. Ilmu fisika kuantum memperkirakan ada alam semesta yang sejajar dengan alam semesta kita. Jumlah alam semesta paralel ini bukan satu melainkan tiga, empat atau bahkan sejumlah yang tak terbatas.
Suatu alam semesta paralel pada dasarnya adalah suatu salinan dari alam semesta kita. Akan tetapi, alam semesta salinan ini agak berbeda dengan alam semesta kita. Suatu teori mengatakan alam semesta yang agak berbeda ini adalah suatu alam semesta cerminan. Ketika Anda melihat dirimu di depan sebuah cermin yang besar, bagian yang berpasangan dari tubuhmu yang tampak di cermin adalah kebalikan dari dirimu yang berdiri di depan cerman. Misalnya, tangan kanan, telinga kanan, dan mata kanan yang Anda lihat di cermin sesungguhnya adalah tangan kiri, telinga kiri, dan mata kiri Anda di luar cermin. Serupa dengan dirimu di luar dan di dalam cermin, alam semesta cerminan berisi kebalikan dari diri Anda, seperti kebalikan dari perilaku dan keputusanmu di alam semesta tempat Anda tinggal. Ketika Anda mengambil suatu keputusan di alam semesta ini, suatu “Anda” di alam semesta cerminan mengambil keputusan yang berlawanan dengan yang Anda ambil di alam semesta asli. Ketika Anda, umpamanya, mengambil keputusan untuk terbang dengan pesawat terbang Garuda dari Jakarta ke Singapura, suatu salinan “Anda” di alam semesta cerminan mengambil keputusan untuk terbang dari Singapura ke Jakarta atau malah tidak terbang Jakarta-Singapura.
Alam semesta cerminan sering divisualisasi dalam film rekaan ilmiah tenar, Star Trek. Anda bisa menonton banyak contoh dari tokoh-tokoh film ini yang ada dalam alam semesta cerminan. Untuk memahami alam semesta cerminan secara audio-visual, cobalah akses www.youtube.com lalu ketik di kotak Search: star trek – a history of the mirror universe. Kliklah Search dan Anda akan dirujuk pada suatu video dengan judul yang sama. Kliklah video itu untuk mendapatkan suatu pemahaman mendasar yang singkat tentang alam semesta cerminan dalam film ini. Tentu ada video lain tentang alam semesta cerminan dari youtube yang bisa Anda klik untuk mendapat pemahaman yang lebih baik tentang alam semesta paralel ini.
Jembatan Einstein-Rosen
Lalu, dengan cara apakah alam semesta kita dan cerminannya dihubungkan? Melalui jembatan Einstein-Rosen, suatu sarana hubungan antara kedua alam semesta tadi dan dinamakan sesuai nama marga Einstein dan rekan sekerjanya, Nathan Rosen. Jembatan ini yang berfungsi sebagai suatu terowongan menghubungkan dua kawasan ruang-waktu; jembatan ini adalah sebuah lubang cacing. Jadi, lubang hitam Kerr adalah suatu pintu gerbang menuju suatu alam semesta yang lain.
Jembatan Einstein-Rosen, sebuah lubang cacing yang menghubungkan dua alam semesta yang berbeda.
Dalam hubungan dengan pemecahan Roy Kerr, para fisikawan segera menemukan bahwa singularitas tipe NUT bisa diselipkan ke dalam lubang hitam atau alam semesta mengembang apa pun. Sesungguhnya, sekarang terbuka kemungkinan untuk mempersiapkan sejumlah tak terbatas dari pemecahan-pemecahan yang tidak sempurna atas persamaan-persamaan matematik Einstein. Misalnya, bisa ditunjukkan bahwa setiap pemecahan lubang cacing atas persamaan-persamaan Einstein bisa memampukan suatu bentuk perjalanan menembus waktu.
Menurut relativis Frank Tipler, “pemecahan atas persamaan medan bisa ditemukan yang menunjukkan hampir jenis perilaku aneh apa pun.” Jadi, suatu ledakan pemecahan yang tidak sempurna atas persamaan-persamaan Einstein ditemukan yang pasti akan mengakibatkan Einstein merasa ngeri seandainya dia masih hidup.
Dalam artian tertentu, persamaan-persamaan Einstein seperti suatu kuda Troya. Di permukaan, kuda itu tampak seperti suatu hadiah yang secara ideal bisa diterima karena memberi kita lengkungan karena gravitasi yang bisa kita amati dari cahaya bintang dan suatu penjelasan yang kokoh tentang asal alam semesta. Akan tetapi, di dalam kuda itu bersembunyi semua macam setan dan peri, yang membuka kemungkinan bagi perjalanan antar-bintang melalui lubang-lubang cacing dan perjalanan menembus waktu. Harga yang harus kita bayar untuk mengintai ke dalam rahasia-rahasia paling gelap dari alam semesta adalah keruntuhan secara potensial dari beberapa keyakinan kita yang paling umum tentang dunia kita – bahwa ruangnya hanya berhubungan dan sejarahnya tidak bisa diubah.
Pertanyaan
Tapi pertanyaannya masih tetap ada: Apakah CTC ini bisa ditolak berdasarkan alasan-alasan eksperimental saja, seperti yang dilakukan Einstein, atau apakah seseorang bisa menunjukkan bahwa CTC secara teoritis bisa terlaksana lalu benar-benar membuat suatu mesin waktu?Perjalanan Menembus Waktu dengan Mesin Waktu (Part 1)
Semoga Menghibur dan Bermanfaat,
Di Poskan Oleh : www.armhando.com .
Berita Aneh,Unik,Lucu,Hot Terbaik dan Terbaru.
[sumber;infoiptek21.blogspot.com]