Saat usianya masih terbilang belia, Tania memenangkan lotre 'green card' yang memberi kesempatan buat dia menetap di Amerika Serikat 12 tahun lalu. Dia kemudian pindah Ke Kota Los Angeles hanya dengan berbekal uang Rp 1,9 juta di sakunya, seperti dilansir situs taniagunadi.com.
Gadis berwajah oriental ini mulanya terlibat iklan untuk Disney Channel. Namun, keikutsertaan dia di pariwara itu justru membuatnya jatuh cita dengan dunia seni peran. Alhasil, Tania remaja bermimpi bahwa dirinya kelak akan menjadi seorang bintang, meski dia tahu hal itu butuh kerja keras.
Tania kemudian mengikuti kelas seni peran dan kursus bahasa Inggris untuk mengasah kemampuannya. Saat itu, Tania hanya bekerja di restoran Pizza Hut sebagai tukang bersih-bersih. Ini dilakukan dia untuk membayar semua biaya dari kursus dan kelas yang dia ikuti. Setahun kemudian, Tania lantas mendapat peran kecil untuk pertama kalinya di dalam film televisi berjudul A Real Job.
Namun, sepak terjang Tania di dunia akting dimulai ketika dia mendapat peran di berbagai serial televisi di saluran Disney Channel, seperti di film Even Stevens, Pixel Perfect, Go Figure, dan Aaron Stone. Judul terakhir menjadi serial paling sukses Tania, mengingat ia membintangi sampai 21 episode.
Tidak hanya itu, film lain pernah dilakoni Tania adalah It's always Sunny in Philadelphia, The Inside, Wiener Park, Magic of Ordinary Days, Bob Funk, dan Possession.
Pada 2012 lalu, beberapa produksi film yang turut melibatkan Tania adalah serial televisi Transformer Prime. Film ini menyabet sebelas nominasi dan empat penghargaan di ajang Emmy Award. Penghargaan ini diberikan untuk produksi televisi di Negeri Adidaya itu.
Sementara untuk film produksi Tania yang akan keluar tahun ini adalah serial televisi All Rise dan Credic the Entertainer. Dia juga masih akan terlibat dalam serial Transformer Prime untuk tahun ketiganya.
Kerja kerasnya terbayar lunas saat Tania dipilih menjadi salah satu pemeran pembantu dalam Star Trek karya JJ Abrams. Dalam film blockbuster ini, Tania berperan sebagai seorang perwira kapal USS Enterprise.
Iya, mungkin semangat Tania bisa ditiru oleh ribuan bahkan jutaan anak-anak muda di Indonesia yang memiliki bakat. Cita-cita memang bisa terwujud jika dimulai dari sebuah mimpi, dan mimpi itu turut disertai dengan usaha dan kerja keras.
Sumber : Merdeka