
Dalam kehidupan riel, kita berhubungan dengan dunia luar melalui data yang terdiri dari (1). Visual (pandangan) (2). Audio (suara) (3). Kinestetik (rasa) (4). Gustatori (rasa pengecapan) (5). Olfaktori (bau). Secara sederhana Panca Indera adalah pintu masuk dari data ini memasuki diri kita.
Seluruh  data tidak akan langsung masuk ke Pikiran Bawah Sadar, tetapi diproses  terlebih dahulu oleh suatu perangkat yang berfungsi sebagai penyaring,  yaitu Critical Area. Di beberapa literatur sering juga perangkat ini disebut sebagai RAS (Reticular Activating System). Walaupun sedikit berbeda, akan tetapi  secara sederhana dapat dianggap memiliki fungsi yang sama. Berikutnya  untuk mempermudah kita namakan saja perangkat ini sebagai Filter Pikiran  Bawah Sadar.
 Sesuai  dengan fungsinya, maka Filter ini akan menyaring data yang masuk dari  dunia luar, melalui mekanisme penyaringan yang dipengaruhi oleh berbagai  faktor, antara lain : fokus, minat, nilai etika & moral, dan  keaktifan dari Pikiran Sadar.
Sesuai  dengan fungsinya, maka Filter ini akan menyaring data yang masuk dari  dunia luar, melalui mekanisme penyaringan yang dipengaruhi oleh berbagai  faktor, antara lain : fokus, minat, nilai etika & moral, dan  keaktifan dari Pikiran Sadar.Sebagai  ilustrasi, jika seseorang yang kita kagumi berbicara, misalkan seorang  tokoh bisnis, maka kita akan menjadi sangat fokus, dimana pada saat  fokus inilah Filter Pikiran Bawah Sadar akan lebih terbuka, sehingga  seluruh informasi yang disampaikan akan cenderung lebih mudah memasuki  diri kita, terlepas apakah informasi tersebut benar atau salah.
Contoh  lainnya adalah saat kita mengendarai mobil dan menunggu giliran lampu  merah, maka secara rileks mungkin mata kita memandang sekeliling. Pada  saat inilah citra (image) seluruh benda yang kita pandang akan cenderung  lebih mudah untuk memasuki Pikiran Bawah Sadar, termasuk papan iklan  yang mungkin menawarkan berbagai produk.
Kondisi  pada saat Filter Pikiran Bawah Sadar berkurang keaktifannya disebut  juga sebagai keadaan Hipnosa, atau Hypnos. Dimana selanjutnya akan kita  sadari bahwa keadaan Hipnosa merupakan keadaan alamiah kita sehari-hari,  atau dengan kata lain kita sangat sering keluar dan masuk kondisi  Hipnosa ini.
Dalam  Formal Hypnosis (Genuine Hypnosis), keterampilan seorang Hypnotist  adalah membuat Filter orang lain menjadi berkurang keaktifannya,  sehingga sugesti akan lebih mudah memasuki Pikiran Bawah Sadar yang  bersangkutan, atau dengan kata lain seorang Hypnotist trampil untuk  membawa seseorang ke kondisi Hipnosa.
Teknik  yang diterapkan oleh seorang Hypnotist dalam mempengaruhi Filter orang  lain adalah melalui komunikasi yang sangat persuasif, baik secara verbal  maupun non verbal.
sumber artikel : Proses Masuknya Informasi Ke Dalam Pikiran Bawah Sadar