Kartu Sidik Jari Diluncurkan, Apa Gunanya ? Di kedua kartu dibenamkan sebuah chip yang berisi biodata lengkap pemilik. Apa bedanya?
Mabes Polri resmi meluncurkan Indonesia Automatic Fingerprint Identification System  (Inafis Card), pada Selasa 17 April 2012 . Ini kartus identitas untuk setiap warga  negara. Di dalam kartu ini dibenamkan sebuah chip. Nah, chip itulah  nanti yang akan menampung semua data si pemegang. 
Lalu apa bedanya kartu Inafis ini dengan e-KTP yang kini sedang   dikembangkan pemerintah dan hari-hari ini penduduk di DKI sedang antri   membuat kartu ini? Toh di dalam e-KTP juga di pasang sebuah chip   elektronik yang bisa memuat data si pemegang secara lengkap seperti   sidik jari.
Kartu Inafis
Kartu ini dibikin via kepolisian. Bukan cuma data singkat sebagaimana  yang ada dalam Kartu Tanda Penduduk (KTP) selama ini yang masuk di  kartu ini, tapi lebih lengkap dari itu. Selain nama Anda, tempat tanggal  lahir, foto, juga ada sidik jari, nomor kendaraan, nomor BPKB, nomor  sertifikat rumah, dan bahkan nomor rekening di bank akan tertampung di  situ.
Kepala Badan Reserse Kriminal Polri, Komisaris Jenderal Sutarman,  mengatakan antara kartu Inafis dan e-KTP yang diusung oleh Mendagri  sangat jauh berbeda. Kartu Inafis merupakan bagian dari identifikasi  penduduk secara keseluruhan dan sudah terdata dalam server komputer yang  terpusat di negara.
Kepala Pusat Inafis Bareskrim Polri, Brigadir Jenderal Bekti  Suhartono, menjelaskan bahwa kartu pintar ini, sangat mendukung  penyidikan polisi. Selain data pemilik, terdapat pula catatan kriminal  yang pernah dilakukan pemiliknya.
"Ketika membuat aplikasi kredit, bank bisa mempertimbangkan kalau dia  memiliki catatan kejahatan," kata Bekti. "Garis besar perbedaan antara  e-KTP dan Inafis itu, kalau inafis untuk mengungkap data tindak  kejahatan." Kartu ini diharapkan bisa menghilangkan identitas ganda  seseorang karena berbasis sidik jari.
Ada sembilan biometrik di tubuh manusia yang terdata dalam kartu ini. Di antaranya sidik jari, muka, hidung, telapak tangan, dan jejak kaki. "Kalau sidik jari di e-KTP, alur sidik jarinya kurang lengkap, untuk di Inafis itu lengkap dan pasti tidak terbantahkan," ucap Bekti meyakinkan.
Ada sembilan biometrik di tubuh manusia yang terdata dalam kartu ini. Di antaranya sidik jari, muka, hidung, telapak tangan, dan jejak kaki. "Kalau sidik jari di e-KTP, alur sidik jarinya kurang lengkap, untuk di Inafis itu lengkap dan pasti tidak terbantahkan," ucap Bekti meyakinkan.
e-KTP
Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta,  Purba Hutapea, mengungkapkan ide awal pengadaan e-KTP bergulir untuk  mencegah terjadinya manipulasi dan penggandaan data kependudukan. Karena  itu, pemerintah mempersiapkan e-KTP yang disertai chip elektronik yang  juga berisi data sidik jari.
Dengan metode baru ini, setiap warga hanya akan memiliki satu nomor  induk kependudukan nasional (NIK). Nomor yang dimiliki warga akan  mengkonversikan sejumlah kartu identitas seperti KTP, SIM, NPWP, visa,  BPKB dan paspor.
"Tujuan e-KTP ini cukup jelas, menertibkan data administrasi  kependudukan. Saat mengurus akte kelahiran, nomor induk nasional akan  diterbitkan dan dijadikan nomor induk sekolah bagi anak-anak mulai dari  taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi," kata Purba.
Di dalam e-KTP memang tidak terdapat nomor rekening dan demografi. Dalam kartu Inafis, Bekti menambahkan, ada demografi pemilik yang berisi nama, tempat tanggal lahir, golongan darah, agama, nama anak dan nama istri jika sudah berkeluarga.
Di dalam e-KTP memang tidak terdapat nomor rekening dan demografi. Dalam kartu Inafis, Bekti menambahkan, ada demografi pemilik yang berisi nama, tempat tanggal lahir, golongan darah, agama, nama anak dan nama istri jika sudah berkeluarga.
Kalau belum berkeluarga ada nama ayah dan ibu. Jadi pada saat bencana  alam seperti tsunami, di mana semua dokumen hancur, yang ada hanya  sidik jari jenazah. Dengan sidik jari, bisa diketahui siapa identitas,  termasuk data-data mengenai dia. "Akan menjelaskan punya tanah di mana.  Semua administrasi kependudukan akan dijelaskan sistem ini," tamban  Bekti. 
Program ini diujicoba pertama kali pada 30 Januari 2009. Presiden  Susilo Bambang Yudhoyono merupakan orang pertama yang menerima kartu  Inafis. Kepala Badan Reserse Kriminal Polri, Komisaris Jenderal  Sutarman, menjelaskan antara kartu Inafis dan e-KTP yang diusung oleh  Mendagri sangat jauh berbeda.
Kartu Inafis merupakan bagian dari identifikasi penduduk secara  keseluruhan dan sudah terdata dalam server komputer yang terpusat di  negara.
Kartu ini juga bisa digunakan untuk kepentingan instansi pajak. Jika  pertambahan nilai kekayaan seseorang naik dari 10 persen menjadi 20  persen, maka dengan adanya kartu Inafis, negara diberikan kemudahan  untuk mendebet pajaknya sehingga tidak lagi bertemu degan wajib pajak.  "Dan penyimpangan yang sering terjadi dapat dihindari," kata Sutarman.
Dengan kartu Inafis, seseorang yang terkena tilang pun dendanya dapat dipotong secara langsung. "Bayar tilang jadi tidak perlu lagi di persidangan, tapi terdebet dari rekening yang ada di data kartu ini," ucapnya.
Dengan kartu Inafis, seseorang yang terkena tilang pun dendanya dapat dipotong secara langsung. "Bayar tilang jadi tidak perlu lagi di persidangan, tapi terdebet dari rekening yang ada di data kartu ini," ucapnya.
Mulai sekarang, masyarakat yang ingin membuat SIM baru harus  menyertakan kartu Inafis. Kartu identitas tunggal ini memudahkan data  pemilih dalam Pemilu. Nantinya tidak akan ada pemilih, daftar pemilih,  dan identifikasi dobel lagi.
Lokasi pembuatan kartu Inafis
Sejauh ini sudah ada 41 tempat pembuatan kartu Inafis, semuanya di Pulau Jawa. Khusus di Jakarta ada beberapa lokasi, di antaranya di Jakarta Selatan (6 lokasi), Daan Mogot (9 lokasi) dan Jakarta Pusat (3 lokasi).
Lokasi pembuatan kartu Inafis
Sejauh ini sudah ada 41 tempat pembuatan kartu Inafis, semuanya di Pulau Jawa. Khusus di Jakarta ada beberapa lokasi, di antaranya di Jakarta Selatan (6 lokasi), Daan Mogot (9 lokasi) dan Jakarta Pusat (3 lokasi).
Di luar Jakarta yakni Jawa Barat, di Polres Bandung, dan Polresta  Cimahi. Jawa Tengah, Polres Semarang, dan Jawa Timur Polresta Surabaya.  Pelayanan Inafis memanga baru ada di tingkat Polres. Ditargetkan program  ini akan merambah ke tingkat Polsek pada 2013.
"Inafis berlaku seumur hidup, kalau hilang kami ganti secara gratis. Mungkin di bulan Mei ada penambahan," kata Kepala Pusat Inafis Bareskrim Polri, Brigadir Jenderal Bekti Suhartono. Ke depan pihaknya akan bekerjasama dengan instansi selain bank untuk masuk dalam Inafis.
Pembuatan kartu Inafis sendiri sangat mudah. Tidak ada persayaratan khusus untuk mendapatkan kartu kartu Inafis. Cukup mengisi formulir pendaftaran. Setelah itu, proses pendataan sidik jari mulai dilakukan petugas. Sekitar 10 menit kemudian, warga langsung mendapat kartu dengan foto muka. "Dari seluruh penduduk Indonesia sudah sekitar satu juta lebih warga teridentifikasi," ucapnya.
"Inafis berlaku seumur hidup, kalau hilang kami ganti secara gratis. Mungkin di bulan Mei ada penambahan," kata Kepala Pusat Inafis Bareskrim Polri, Brigadir Jenderal Bekti Suhartono. Ke depan pihaknya akan bekerjasama dengan instansi selain bank untuk masuk dalam Inafis.
Pembuatan kartu Inafis sendiri sangat mudah. Tidak ada persayaratan khusus untuk mendapatkan kartu kartu Inafis. Cukup mengisi formulir pendaftaran. Setelah itu, proses pendataan sidik jari mulai dilakukan petugas. Sekitar 10 menit kemudian, warga langsung mendapat kartu dengan foto muka. "Dari seluruh penduduk Indonesia sudah sekitar satu juta lebih warga teridentifikasi," ucapnya.
Pada hari peluncuran, untuk 5.000 pendaftar pertama tidak dikenakan biaya. Selanjutnya akan dikenakan Biaya Pembuatan kartu  Inafis sebesar Rp35 ribu.
Dia menuturkan bahwa bayi yang baru lahir pun harus segera memiliki  data  diri berupa sidik telapak kaki yang langsung diambil. "Untuk  menghindari  tertukarnya bayi dan sebagainya. Sidik kaki langsung masuk  database  kami," ujarnya.
Pada bayi, sidik telapak kaki yang diambil untuk melindungi kulit  bayi yang sensitif. Sebab, proses sidik jari masih menggunakan tinta.  Sidik telapak kaki bayi akan digunakan hingga usia 16 tahun, nanti  ketika membuat KTP sidik jari baru diambil dan hanya dilakukan satu kali  seumur hidup.
Mendukung polisi
Menurut Bekti, kartu pintar ini sangat mendukung penyidikan polisi. Kartu itu diharapkan bisa menghilangkan identitas ganda seseorang karena berbasis sidik jari.
Mendukung polisi
Menurut Bekti, kartu pintar ini sangat mendukung penyidikan polisi. Kartu itu diharapkan bisa menghilangkan identitas ganda seseorang karena berbasis sidik jari.
"Ada sembilan biometrik di tubuh manusia yang akan terdata dalam  kartu ini di antaranya sidik jari, muka, hidung, telapak tangan, dan  jejak kaki," ujar dia. 
Dia menambahkan, selain data pemilik, terdapat pula catatan kriminal yang pernah dilakukan. "Ketika membuat aplikasi kredit, bank bisa mempertimbangkan kalau dia memiliki catatan kejahatan," kata Bekti. "Garis besar perbedaan antara e-KTP dan Inafis itu, kalau inafis untuk mengungkap data tindak kejahatan."
Pada saat bencana alam seperti tsunami, di mana semua dokumen hancur, yang ada hanya sidik jari jenazah. Dengan sidik jari, bisa diketahui siapa identitas, termasuk data-data mengenai dia. "Akan menjelaskan punya tanah di mana. Semua administrasi kependudukan akan dijelaskan sistem ini," tambahnya.
Perangkat ini menunjang pengamanan ATM melalui biometric fingerprint. Nantinya bank tidak perlu repot dan mengeluarkan biaya besar untuk mengganti sistem yang menyedot banyak dana. Hanya ada satu perangkat yang mesti ditambahkan, yakni live fingerprint scanner.
Dia menambahkan, selain data pemilik, terdapat pula catatan kriminal yang pernah dilakukan. "Ketika membuat aplikasi kredit, bank bisa mempertimbangkan kalau dia memiliki catatan kejahatan," kata Bekti. "Garis besar perbedaan antara e-KTP dan Inafis itu, kalau inafis untuk mengungkap data tindak kejahatan."
Pada saat bencana alam seperti tsunami, di mana semua dokumen hancur, yang ada hanya sidik jari jenazah. Dengan sidik jari, bisa diketahui siapa identitas, termasuk data-data mengenai dia. "Akan menjelaskan punya tanah di mana. Semua administrasi kependudukan akan dijelaskan sistem ini," tambahnya.
Perangkat ini menunjang pengamanan ATM melalui biometric fingerprint. Nantinya bank tidak perlu repot dan mengeluarkan biaya besar untuk mengganti sistem yang menyedot banyak dana. Hanya ada satu perangkat yang mesti ditambahkan, yakni live fingerprint scanner.
Dengan ditambahkannya perangkat ini di setiap ATM, tidak akan merusak  atau mengacaukan sistem yang sudah dimiliki sebelumnya. Karena, live fingerprint scanner hanyalah alat tambahan yang digunakan untuk melakukan verifikasi pemilik kartu ATM.
Karena verifikasi melalui fingerprint, durasinya sangat cepat, sekitar dua sampai tiga detik. Tingkat akurasinya pun sangat tinggi, yaitu 1 berbanding 5 miliar. Hal ini dikarenakan setiap manusia memiliki keunikan tersendiri yang tidak dimiliki manusia lain. Dan keunikan itu tidak hanya terletak pada sidik jari, tapi juga pada telapak tangan, kaki, wajah, retina, dan sebagainya.
Orang kembar seidentik apapun, sidik jarinya pasti berbeda. Sidik jari ini adalah keunikan melekat yang tidak dapat diduplikasi, serta tidak akan berubah dari waktu ke waktu, meskipun tergores maupun terkelupas. "Sepanjang otot masih melekat, masih bisa kita baca. Jangankan tergores, mayat yang teredam beberapa hari pun, sidik jarinya masih bisa terdeteksi," ujarnya.
Live fingerprint scanner ini, kata Bekti, dapat membedakan fingerprint orang yang masih hidup dan yang sudah mati. Apabila sidik jari yang digunakan tidak cocok atau berasal dari jari orang yang sudah mati maka sistem ATM tidak dapat membaca. Akibatnya, transaksi tidak dapat dilanjutkan.
Karena verifikasi melalui fingerprint, durasinya sangat cepat, sekitar dua sampai tiga detik. Tingkat akurasinya pun sangat tinggi, yaitu 1 berbanding 5 miliar. Hal ini dikarenakan setiap manusia memiliki keunikan tersendiri yang tidak dimiliki manusia lain. Dan keunikan itu tidak hanya terletak pada sidik jari, tapi juga pada telapak tangan, kaki, wajah, retina, dan sebagainya.
Orang kembar seidentik apapun, sidik jarinya pasti berbeda. Sidik jari ini adalah keunikan melekat yang tidak dapat diduplikasi, serta tidak akan berubah dari waktu ke waktu, meskipun tergores maupun terkelupas. "Sepanjang otot masih melekat, masih bisa kita baca. Jangankan tergores, mayat yang teredam beberapa hari pun, sidik jarinya masih bisa terdeteksi," ujarnya.
Live fingerprint scanner ini, kata Bekti, dapat membedakan fingerprint orang yang masih hidup dan yang sudah mati. Apabila sidik jari yang digunakan tidak cocok atau berasal dari jari orang yang sudah mati maka sistem ATM tidak dapat membaca. Akibatnya, transaksi tidak dapat dilanjutkan.
Semoga Menghibur dan Bermanfaat, 
Di Poskan Oleh : www.armhando.com . 
Berita Aneh,Unik,Lucu,Hot Terbaik dan Terbaru.
[sumber;metro.vivanews.com]
