Tradisi  melepas calon haji di Afrika Selatan (Afsel), lebih kurang sama  dengan  yang dilakukan di Indonesia. Ada acara makan bersama, ada  nasihat, ada  doa bersama dan mengantar ke bandara seperti yang terlihat  di rumah  keluarga Abdul Karim di Cape Town.
  
  
Pada  malam hari sebelum berangkat ke Makkah, tamu  berdatangan ke rumah  keluarga Abdul Karim yang akan menunaikan ibadah  haji bersama istrinya  Rukayah. Makanan yang dihidangkan umumnya kue-kue  berupa roti, kacang,  manisan hingga permen.
            Pada  hari keberangkatan, Rabu (5/10/2011), Abdul  Karim memeluk kedua anak  perempuannya sepanjang seremoni pelepasan haji  tersebut. Sang istri  juga menggendong anaknya yang masih kecil. Bagi  Abdul Karim  keberangkatan tahun ini merupakan haji yang ketiga kalinya,  sementara  bagi Rukayah ini pergi haji yang pertama. Selama berhaji,  ketiga  anaknya akan diurus ibu Rukiyah.
  
Pada  hari itu, keluarga dan kerabat kembali  datang untuk melakukan berbagai  persiapan. Tidak ada lagi sajian makan  dan minum untuk tamu. Satu jam  sebelum berangkat, mereka berdiri untuk  membacakan doa-doa.
Ceramah  berisi nasihat saat berhaji disampaikan  imam masjid yang berada di  sekitar rumah Abdul Karim di kawasan Surrey  Estate, Cape Town. Doa yang  dibacakan dalam pelepasan haji itu,  dilakukan beberapa orang secara  bergantian, dan kemudian setelah doa,  dilakukan azan untuk melepas  jamaah.
  
Seperti  halnya pelepasan, maka saat kedatangan  nanti, sang haji akan disambut  keluarga. Seluruh proses haji itu diurus  melalui biro perjalanan. Tak  seperti di Indonesia, urusan haji tidak  diurus pemerintah Afrika  Selatan.
sumber :http://foto.detik.com/readfoto/2011/10/06/093719/1737979/157/1/tradisi-melepas-calon-haji-di-afrika-selatan




